NATOmenggunakan bendera yang sama, sebilangan kecilnya hanya digunakan oleh kapal perang, untuk mengantar mesej rahsia. Penggunaan NATO banyak berbeza dari pengertian Kod Isyarat Antarabangsa, oleh itu kapal perang perlu mengibarkan bendera Code/Answer di atas isyaratnya untuk menandakan mesejnya harus dibaca mengikut pengertian Antarabangsa. December 02, 2021 ISYARAT KEADAAN DARURATBunyi Tanda Bahaya Keadaan Darurat Pada Kapal Dalam keadaan darurat dimanapun kita berada, kita harus bisa menyelamatkan diri sendiri dan dapat membantu orang - orang di area sekitar kita, secara definisi keadaan darurat adalah sebagai berikut Pengertian Keadaan DaruratAdalah suatu keadaan tidak normal, tidak terkendali yang berpotensi menimbulkan korban jiwa atau kerusakan yang meliputi kebakaran, kecelakaan, gangguan teknis, gempa bumi dan bencana lainnya sehingga dapat menimbulkan bahaya atau dapat mengancam jiwa, yang memerlukan tindakan yang cepat untuk mlindungi orang - orang, bangunan maupun peralatan dan lingkungan dari segala beberapa tanda isyarat dalam keadaan darurat yang harus kita ketahui dalam artikel ini saya akan menguraikan beberapa tanda isyarat yang menyatakan situasi atau kondisi dalam keadaaan darurat diatas kapal laut adalah sebagai berikut .Isyarat letusan yang diperdengarkan dengan selang waktu sekitar 1 satu yang diperdengarkan secara terus isyarat kabut smoke cahaya yang memancarkan cahaya bintang - bintang memerah yang ditembakkan satu demi satu dengan selang waktu yang singkat / yang dibuat oleh radio telegrafi atau sistem pengisyaratan lain yang terdiri atas kelompok SOS dengan kode yang diucapkan dengan menggunakan pesawat radio telepon yang terdiri atas kata yang diucapkan seperti kata "Made" mayday.Kode isyarat bahaya internasional yang ditujukan dengan yang terdiri atas sehelai bendera segi empat yang diatas atau sesuatu yang menyerupai api di kapal misalnya yang berasal dari sebuah tong minyak dan sebagainya, yang sedang menyala.Isyarat asap yang menyebarkan sejumlah asap jingga orange.Menarik turunkan lengan-lengan yang terentang kesamping secara perlahan-lahan dan alarm radio telegrafiIsyarat alarm radio teleponiIsyarat yang dipancarkan oleh rambu-rambu radio petunjuk posisi ISYARAT BUNYI, BEL ATAU ALARM KEADAAN DARURATDari isyarat - isyarat tanda bahaya tersebut saya akan menguraikan lebih detail mengeai isyarat tanda bahaya bunyi yang diperdengarkan secara terus menerus diatas kapal laut jika terjadi keadaan darurat adalag sebagai berikut Persiapan meninggalkan kapal adalah isyarat bunyi suling, bel atau alarm kapal tujuh tiup pendek satu tiup panjang. Meninggalkan kapal adalah isyarat bunyi suling, bel atau alarm kapal enam tiup panjangOrang jatuh kelaut adalah isyarat bunyi suling, bel atau alarm kapal tiga tiup adalah isyarat bunyi suling, bel atau alarm kapal satu tiup uraian tanda bahaya atau keadaan darurat tersebut di atas, semoga dapat menambah wawasan Dunia Maritim dan Kepelabuhan. Untuk mengetahui tata cara penggunaan alat keselamatan dan meninggalkan kapal rekan - rekan Waktuuntuk mengerjakan soal sesuai jadwal di atas. 3. Setiap butir soal terdapat 4 (empat) pilihan jawaban. mencapai ratusan kilo yang membuat kapal-kapal di tengah samudera tak bisa KD 3.11 Menganalisis konsep getaran, gelombang, dan bunyi dalam kehidupan sehari-hari termasuk sistem pendengaran manusia dan sistem sonar pada hewan
A. Pendahuluan Isyarat panggilan umum atau panggilan untuk stasion yang tidak Kode isyarat internasional memiliki beberapa metode cara yang dapat digunakan dalam pelaksanaannya, yaitu antara lain isyarat bendera , isyarat cahaya, isyarat bunyi, suara manusia, radio telegraphy, radio telephony, isyarat morse. Dalam bab ini akan dijelaskan semua metode diatas satu persatu kecuali isyarat dengan menggunakan suara manusia yang langsung kami jelaskan secara singkat, isyarat dengan menggunakan suara manusia dilaksanakan dengan menggunakan pengeras suara agar dapat terdengar jelas oleh sipenerima berita yang tentunya memiliki jarak yang sangat terbatas bilamana memungkinkan bahasa yang digunakan adalah bahasa yang biasa digunakan baik oleh pengirim berita maupun si penerima tetapi bila timbul kesulitan dalam bahasa, maka kelompok kode isyarat internasional harus dikirim dengan menggunakan tabel ejaan phonetic. tabel terlampir pada bab lampiran. B. Isyarat bendera Secara umum ditentukan bahwa ada satu deretan kibaran bendera yang boleh diisyaratkan pada saat pengibaran . Setiap bendera atau kelompok bendera harus tetap berkibar sampai ada jawaban dari stasion penerima. Apabila pada satu tali bendera diisyaratkan lebih dari satu kelompok, maka kelompok kelompok itu harus dipisahkan dengan tali pemisah Tackline. Stasion pengirim harus mengibarkan bendera ditempat yang sedemikian rupa sehingga mudah dilihat oleh stasion penerima, dapat dilihat dengan jelas dan bebas dari gangguan asap tebal. Satu set bendera isyarat terdiri dari empat puluh 40 buah bendera, yaitu a. 26 bendera abjad ahjad A s/d Z b. 10 bendera angka I s/d 0 c. 3 bendera ular-ular pengganti. d. 1 bendera ular jawab/pembeda. Beberapa hal yang harus anda ketahui sehubungan dengan pengisyarat dengan menggunakan bendera a. Cara memanggil. Isyarat identitas callsign dari stasion yang dituju dikibarkan bersama isyarat “YP” apabila pengibaran isyarat tanpa isyarat identitas maka panggilan dan berita ditujukan ke sernua stasion dalam jarak penglihatan. Jika kita ingin mengetahui isyarat identitas stasion lain, maka dapat dikibarkan isyarat sebagai berikut ”VF” = Anda harus mengibarkan isyarat identitas anda . ”CS” = Apakah nama panggilan atau isyarat identitas kapal stasion anda ? setelah mengibarkan isyarat diatas, anda harus mengibarkan isyarat identitas anda, cara pengibaranya adalah dengan mengibarkan kelompok isyarat “YO” = Saya ingin berkomunikasi memakai ................... tabel pelengkap I dengan kapal yang baringanya ........... Dari saya. Contoh YOl = Saya ingin berkomunikasi memakai isyarat bendera Y02 = Saya ingin berkomunikasi memakai suara manusia mega phone. Y03 = Saya ingin berkumunikasi memakai isyarat cahaya Y04 = Saya ingin berkomunikasi memakai isyarat suara b. Cara menjawab isyarat. Semua stasion penerima harus mengibarkan ular jawab isyarat jawab setengah tiang segera setelah melihat tiap kibaran stasion pengirim dan menaikkan ke puncak tiang dengan segera apabila isyarat telah dimengerti. Apabila isyarat dari stasion pengirim telah diturunkan, maka ular jawab dari stasion penerima diturunkan sampai setengah tiang kembali hal ini dilaksanakan sampai pengiriman berita berakhir. c. Cara mengakhiri isyarat. Stasion pengirim mengibarkan ular jawab segera setelah kibaran terakhir dari isyarat untuk menunjukan bahwa isyarat sudah lengkap. Stasion penerima harus menjawab dengan cara yang sama yaitu dengan mengibarkan ular jawab. d. Tindakan jika isyarat tidak dimengerti. Jika stasion penerima tidak dapat membedakan dengan jelas isyarat yang ditujukan kepadanya, maka yang dilakukan adalah menahan ular jawab setengah tiang tetapi jika penerima dapat membedakan tetapi tidak mengerti maksud isyarat yang disampaikan pengirim dapat mengibarkan isyarat sebagai berikut “ZQ” = Isyarat anda kelihatan salah, anda harus mengecek dan mengulangi sepenuhnya. “ZL” = Isyarat anda sudah diterima, tetapi tidak dimengerti. e. Penggunaan ular-ular pengganti. Ular penganti digunakan untuk menggantikan bendera isyarat yang sama, baik bendera huruf maupun ular angka diulangi satu kali atau lebih dalam kelompok yang sama, jika dikapal hanya terdapat satu set bendera isyarat ular penganti pertama selalu mengulangi bendera isyarat yang teratas dalam kelompok yang sama, ular pengganti kedua selalu mengulangi bendera isyarat kedua dalam kelompok yang sama, ular pengganti ketiga selalu mengulangi bendera isyarat ketiga dalam kelompok yang sama, dihitung dari atas tidak pernah ular pengganti dapat digunakan lebih dari satu kali dalam kelompok yang sama. Ular jawab apabila digunakan sebagai isyarat decimal harus diabaikan dalam penentuan urutan dalam penggunaaan ular pengganti. Contoh - Isyarat VV, harus dibuat sebagai -berikut V Ular pengganti pertama. - Angka “1100” 1 Ular pengganti pertama 0 ular penganti kedua isyarat L 2330 harus dibuat sebagai berikut L 2 3 Ular penganti kedua 0 dalam hal ini, ular penganti kedua mengikuti ular angka dan ia hanya dapat mengulangi angka dalam kelompok yang sama. f. Cara mengeja. Nama nama dalam berita dari isyarat harus di eja dengan bendera huruf . Isyarat YZ = “kata-kata yang berikut ini adalah dalam bahasa biasa lazim dapat digunakan jika perlu g. Pengunaan ular pembeda oleh kapal perang Apabila kapal perang ingin berkomunikasi dengan kapal niaga ia harus mengibarkan ular pembeda dalam posisi yang jelas kelihatan, dan berkibar selama isyarat dibuat. B. Isyarat cahaya dan isyarat bunyi. Untuk isyarat cahaya dan isyarat bunyi symbol morse untuk abjad/huruf, angka dan lain lain dinyatakan dengan titik dot dan garis dash yang dinyatakan dalam bentuk tunggal atau kelompok. Tenggang waktu diantara titik-titik, garis-garis dan kombinasi titik garis satu sama lainnya diatur sebagai berikut a. sebuah titik ditetapkan sebagai satu unit b. sebuah garis setara dengan tiga unit. c. Tenggang waktu antara atau satu tanda dengan tanda lain sama dengan satu unit. antara dua simbol yang lengkap sama dengan tiga unit. Antara dua kata atau kelompok sama dengan tujuh unit Dalam isyarat cahaya dan isyarat bunya, pada umunya harus memenuhi instruksi yang berlaku disini. cara yang paling baik untuk menghindari, yaitu membuat titik agar lebih pendek ditetapkan. Standar perbandingan isyarat cahaya dinilai empat puluh huruf tiap menit perincian instruksi-instruksi untuk isyarat cahaya dan isyarat akan kita perinci sebagai berikut Isyarat cahaya Isyarat yang dibuat dengan cahaya dibagi dalam bagian bagian sebagai berikut a. Panggilan call. Terdiri dari panggilan umum atau isyarat identitas dari stasion yang dipanggil ini dijawab dengan isyarat jawab. b. Perkenalan Identity Stasion pengirim membuata isyarat DE diikuti oleh isyarat identitas atau namanya. ini akan diulangi kembali oleh stasion penerima yang kemudian mengisyaratkan identitas atau namanya, stasion pengirim juga mengulangi kembali isyarat identitas atau nama dari stasion penerima. c. Isi berita text terdiri dari bahasa lazim atau kelompok kode. Apabila kelompok kode digunakan, maka harus didahului oleh isyarat YU. Kata kata dari bahasa lazim mungkin juga ada di dalam isi berita, apabila isyarat yang mencakup nama , tempat dan sebagainya. Penerima dari tiap tiap kata atau kelompok ditunjukan dengan isyarat T. d. Penutup ending. Terdiri dari isyarat penutup AR yang dijawab dengan R. Apabila seluruh isi berita dalam bahasa Lazim, maka mengikuti prosedur yang sama. Panggilan dan perkenalan dapat ditiadakan apabila dua stasion sudah melakukan komunikasi dan sudah saling menukar isyarat. Daftar isyarat prosedur untuk pengirinman dengan isyarat cahaya adalah sebagai berikut AA AA AA dan seterusnya EEEEEE dan seterusnya AAA TTTT T Panggilan untuk kapal yang tak dikenal atau panggilan umum Tanda hapus Titik habis atau persepuluhan Tanda j awab Kata atau kelompok telah diterima. a. dikenal AA AA AA dan seterusnya, dibuat, dibuat untuk menarik perhatian apabila ingin berisyarat atau kepada semua stasion yang isyarat identitas atau namanya tidak diketahui apabila ingin berisyarat kepada semua stasion dalam jarak visual isyarat atau kepada sebuah stasion yang isyarat identitas atau namanya tidak diketahui, panggilan dilakukan tanpa terputus sampai ada jawaban dari stasion yang dituju. b. Isyarat tanda jawat TTTT dan seterusnya, dibuat untuk menjawab panggilan dan diteruskan sampai stasion pengirim berhenti memangil, pengiriman diawali isyarat DE yang diikuti nama atau isyarat identitas dari stasion pengirim. c. Huruf “T” dibuat untuk menunjukan penerimaan dari setiap kata atau kelompok. d. Isyarat tarida batal EEEEEE dan seterusnya, digunakan untuk menunjukan bahwa kelompok atau kata terakhir yang sudah diisyaratkan tidak benar, ini dijawab dengan isyarat tanda hapus. Apabila menjawab, stasion pengirim akan mengulangi pengisyaratkan kata atau kelompok dengan betul dan melanjutkan pengiriman. e. Isyarat tanda ulang RPT digunakan sebagai berikut Oleh stasion pengirim untuk menunjukan bahwa ia akan menugulangi saya ulangi. Jika RPT tidak diikuti dengan segera pengulangan, maka isyarat harus ditafsirkan bahwa sebagai suatu permohonan kepada stasion penerima untuk mengulangi isyarat yang telah diterima ulangi apa yang anda sudah terima Oleh stasion penerima, suatu permohonan kepada stasion pengirim agar mengulangi isyarat yang telah dikirim ulangi apa yang sudah anda kirim ec. Isyarat tanda ulang khusus AA, AB, WA, WB, dan BN disediakan buat stasion penerima. Dalam setiap hal mereka dapat membuatnya segera sesudah isyarat tanda ulang RPT. Contoh RPT AB KL = ulangi semua sebelum KL. RPTBN “boats” ” survivor” = Ulangi semua diantara kata boats dan survivors. Jika isyarat tidak mengerti atau apabila pengiriman tidak jelas, maka isyarat tanda ulang tidak digunakan ulang tidak digunakan. Stasion penerima harus membuat isyarat tersendiri dari kode. Sebagai contoh “Isyarat anda sudah diterima, tetapi tidak dimengerti f. Penerima ini pengulangan yang benar ditunjukan dengan isyarat OK. Isyarat yang sma mungkin dipergunakan sebagi jawaban untuk membenarkan suatu pertanyaan. Isyarat tanda penutup AR dibuat dalam semua hal untuk menunjukan berakhirnya suatu isyarat atau berakhirnya suatu pengiriman. Stasion penerima menjawab dengan isyarat R yang atinya sudah daterima atau saya terima isyarat yang h. Stasiun pengirim membuat isyarat CS apabila membutuhkan nama atau isyarat identitas stasion penerima. i. Isyarat tunggu atau isyarat periode AS digunakan sebagai berikut Apabila dibuat tersendiri atau sesudah berakhirnya suatu isyarat, itu menunjukan bahwa stasion lain harus menunggu komunikasi selanjutnya Isyarat tunggu . Apabila disisipkan diantara kelompok, itu menunjukan pemisah antara kelompok isyarat periode untuk mencegah kekeliruan. j. Isyarat C harus dibuat untuk menunjukan benarnya suatu pernyataaan atau membenarkan suatu isyarat pertanyaan; isyarat RQ harus dibuat untuk menunjukan suatu pertanyaaan, untuk menunjukan suatu pernyataan negative, isyarat N dibuat untnk isyarat visual atau isyarat bunyi dan isyarat NO harus dibuat untuk suara manusia atau pengiriman dengan radio. k. Apabila isyarat N atau NO dan RQ digunakan untuk merubah isyarat affirmative menjadi pernyataan negative atau menjadi suatu pertanyaan, tidak mutlak harus dikirim sesudah isyarat utama. Contoh CY N atau NO yang telah disediakan “Sekoci - sekoci tidak datang kepada anda. CWRQ+ Apakah sekoci / rakit ada diatas kapal ? Isyarat C,N atau NO dan RQ tidak dapat untuk isyarat huruf tunggal. Isyarat bunyi. Sehubungan sifat dari peralatan yang digunakan suling serine, slompret kabut dan sebagainya Isyarat bunyi perlu dilakukan dengan pelan. Akan tetapi kesalahan pengisyaratan dengan bunyi adalah suatu hal yang menimbulkan kebingungan yang serius dilaut. Oleh karena itu isyarat bunyi dalam kabut, harus dikurangi seminim mungkin . isyarat kecuali isyarat huruf tunggal harus digunakan hanya dalam keadaaan sangat mendesak dan tidak boleh sekali kali dalam alur pelayaran ramai. Isyarat bunyi ini haruslah dibuat secara pelan dan jelas. isyarat tersebut boleh diulanggi jika perlu, tetapi pada selang waktu yang cukup panjang untuk menyakinkan bahwa tidak ada keraguan yang dapat timbul dan tidak terjadi kesalahan isyarat huruf tunggal terhadap kelompok isyarat dua huruf. Para nakhoda diperingatkan bahwa isyarat huruf tunggal dari kode yang diberi tanda * bila dibuat dengan isyarat bunyi, hanya boleh dibuat sesuai dengan permintaaan peraturan internasional tentang pencegahan tubrukan dilaut. Aturan ini juga dibuat untuk isyarat huruf tungggal Yang semata mata dilengkapi untuk digunakan antara kapal pemecah es dengan kapal yang ditolong. Radiotelephony dan radio telegraphy. Komunikasi dengan mengunakan sarana radio telegraphy maupun tewephony haruslah mengikuti aturan dan radio regulatioin yang dikeluarkan oleh International Telecommunication Union ITU yang telah disahkan pemberlakuannya oleh IMO. Pada radio telegraphy komunikasi dilakukan menggunakan kode morse melalui sarana radio, kode morse tersebut berupa angka dan hurup yan harus di eja sesuai denga daftar ejaan yang telah ada terlampir. Pada radio telephony sebaiknya mengunakan bahasa yang lazim dalam hal ini bahasa internasional bahasa inggris tetapi apabila timbul kesulitan dalam bahasa pergunakanlah kode isyarat internasional yang tentunya harus memperhatikan peraturan peraturan radio dan ITU, jika penggunaaan kode isyarat dilakukan harus diperhatiakan bahwa huruf dan angka dieja sesuai dengan daftar ejaan. Prosedur berisyarat dengan menggunakan radio telephony a. Apabila stasion pantai dan stasion kapal di panggil, isyarat identitas call sign atau nama harus dipergunakan. b. Cara memanggil. Panggilan terdiri dari - Call sign atau nama dari stasion yang dipanggil, tidak lebih dari tiga kali pada setiap pangilan. - Kelompok DE Delta Echo - Call sign atau nama dari stasion yang memanggil tidak lebih dari tiga kali untuk setiap panggilan. c. Nama yang sulit dari stasion-stasion haruslah dieja sesuai daftar ejaan. jika komunikasi telah berlangsung untuk menyebut call sign atau nama tidak perlu dikirim lebih dari satu kali. d. Jawaban dari panggilan yang diterima - Call sign atau nama dari stasion yang memanggil, tidak lebih dari tiga kali. - Kelompok DE Delta Echo. - Call sign atau nama dari stasion yang dipanggil, tidak lebih dari tiga kali. e. Panggilan kepada stasion keliling. Kelompok CQ Charlie Quebek akan digunakan, tetapi tidak lebih dari tiga kali pada setiap panggilan. f. Agar supaya untuk menunjukan bahwa berikut ini adalah kelompok kode dari kode isyarat internasional, maka kata INTERCO harus disisipkan. Kata kata dari bahasa lazim boleh juga ada dalam berita apabila meliputi nama-nama , tempat-tempat dan sebagainya. Dalam hal ini kelompok YZ Yankee Zulu harus disisipkan jika perlu. g. Jika stasion yang yang tidak dapat menerima berita dengan segera, maka ia harus mengirim isyarat AS Alfa Sierra, dengan penambahan lamanya waktu menunggu dalam menit, jika mungkin. h. Penerimaan dari suatu pengiriman ditunjukan R Romeo i. Jika pengiriman harus diulangi semuanya atau sebagian, isyarat RPT Romeo Papa Tanggo harus digunakan, jika perlu dilengkapi dengan - AA Alfa Alfa = all after semua sesudah - AB Alfa Bravo = all beforesemua sebelum - BN Bravo November = All between ...and... semua diantara ...dan... - WA Whiskey Alfa = word or group after ...kata atau kelompok sesudah... - WB Whiskey Bravo = word or group before... kata atau kelompok sebelum ... j. Akhir dari suatu pengiriman ditunjukan dengan isyarat AR Alfa Romeo.. D. Isyarat morse dengan bendera tangan atau lengan. Sebuah stasion yang hendak berhubungan dengan stasion yang lain dengan isyarat morse dengan bendera tangan atau lengan boleh menunjukan permintaaanya dengan mengirimkan isyarat K1 kepada stasion tersebut dengan berbagai cara. Isyara panggilan AA AA AA boleh dibuat sebagai penggantinya. Pada penerimaaan pangilan stasion penerima harus memberikan isyarat jawab atau jika tidak dapat berkomunikasi dengan cara ini, harus dijawab dengan isyarat YSl dengan berbagai cara yang digunakan. Isyarat panggilan AA AA AA dan isyarat T harus digunakan oleh stasion pengirim dan stasion sitertuju. Biasanya kedua lengan harus digunakan untuk pengiriman dengan cara ini, tetapi dalam hal dimana timbul kesulitan atau tidak mungkin dapat dilakukan dengan satu lengan. Semua isyarat akan diakhiri dengan isyatrat AR
Alatradio VHF yang terdapat di kapal ini hanya dapat bekerja pada frequensi tertentu yang biasa disebut sebagai channel. Ada 2 frquensi radio yang paling penting untuk radio VHF, Yaitu frequensi 156.525 MHz dan 156.8 MHz. Kalian pasti pernah berpikir, saat dalam keadaan yang tidak dinginkan di atas kapal. Bahwa anda bisa langsung mencari ISYARAT BAHAYA DI KAPAL Kompetensi Prosedur Darurat dan Sar TPL - Prod/ BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIKMENJUR DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2003 Isyarat Bahaya di kapal Kompetensi Prosedur Darurat dan SAR ii KATA PENGANTAR Penggunaan tanda bahaya diatas kapal dapat memberikan peringatan secara dini tentang asal terjadinya bahaya, tindakan yang harus dilakukan bila telah terjadi bahaya dan tempat evakuasi atau tempat berkumpulnya awak kapal bilamana bahaya telah terjadi. Isyarat bahaya yang sering dilakukan diatas adalah isyarat berupa bunyi alarm dimana memerlukan tindakan penanggulangan secara tepat. Dalam modul Isyarat bahaya di kapal terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan diantaranya adalah 1. Jenis-jenis isyarat bahaya di kapal. 2 . Penggunaan isyarat bahaya di kapal. 3 . Tindakan yang dilakukan bila mendengan isyarat bahaya di kapal. Berdasarkan hal tersebut diatas, maka diusahakan materi yang disajikan dalam buku ini mencakup tentang, Tanda bahaya di kapal sehingga diharapkan para siswa dapat memahami beberapa tanda bahaya yang terdapat diatas kapal , lebih lanjut diharapkan tindakan yang harus dilakukan bila mendengar tanda bahaya di atas kapal sehingga terhindar dari hal-hal yang tidak kita inginkan. Isyarat Bahaya di kapal Kompetensi Prosedur Darurat dan SAR iii DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR ......................................................................... ii DAFTAR ISI ......................................................................................... iii PETA KEDUDUKAN MODUL ........................................................ vi GLOSARIUM ...................................................................................... ix I. PENDAHULUAN ........................................................................ I - 1 A. Deskripsi ................................................................................ I - 1 B. Prasarat .................................................................................. I - 2 C. Petunjuk Penggunaan Modul ............................................ I - 2 1. Penjelasan Bagi Siswa ................................................... I - 2 2. Peran Guru dalam Proses Pembelajaran..................... I - 4 D. Tujuan Akhir ......................................................................... I - 5 E. Kompetensi ........................................................................... I - 5 F. Cek Kemampuan .................................................................. I - 8 II. PEMBELAJARAN ....................................................................... II - 1 A. Rencana Belajar Siswa ......................................................... II - 1 B. Kegiatan Belajar .................................................................... II - 2 1. Jenis – Jenis Isyarat Bahaya di Kapal .......................... II - 2 a. Tujuan Pembelajaran ............................................. II - 2

Tugastugas awak kapal; Tanda alarm isyarat bahaya; Isyarat Bahaya. Letusan selang waktu ± 1 menit. Bunyi yang diperdengarkan terus menerus; Cerawat-cerawat cahaya merah ; Isyarat kode morse: S.O.S ; Isyarat pesawat radio telepon: "Mayday". Sehelai bendera segi empat di atas bola; Nyala api di atas kapal ; Cerawat tangan atau isyarat asap

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Sinyal dan alarm darurat kapal dapat membantu kita mengatasi krisis atau menghindari keadaan darurat maritim secara efisien dan dengan cara yang atau alarm darurat di kapal dipasang di berbagai sistem dan mesin kapal untuk memberi tahu awak kapal beserta penumpang tentang situasi berbahaya yang dapat timbul karena berbagai jenis keadaan darurat di atas kapal. Setiap alarm darurat memiliki tipe suara tersendiri untuk memastikan bahwa seseorang setidaknya dapat mendengarkan alarm yang dapat didengar saat bekerja di area di mana melihat alarm visual tidak memungkinkan dan sebaliknya. Adalah praktik standar dalam industri maritim internasional untuk memiliki alarm darurat di kapal untuk peringatan tertentu yang serupa untuk semua kapal laut, tidak peduli di laut mana mereka berlayar atau di perusahaan mana mereka ini membantu pelaut untuk mengetahui dan memahami jenis peringatan / darurat atau alarm darurat kapal dengan baik dan membantu mengatasi situasi dengan lebih penumpang, selagi menunggu instruksi lebih lanjut dari awak kapal, ada baiknya juga untuk mengetahui makna dari setiap alarm yang dibunyikan pada kapal juga "Istilah 'Subsunk' dan 'On Eternal Patrol' KRI Nanggala 402" oleh Stefani Ditamei Berikut adalah jenis alarm darurat atau sinyal di atas kapal yang dipasang untuk memberikan peringatan Alarm UmumAlarm darurat umum di kapal dikenali dengan 7 dering pendek bel diikuti dengan dering panjang atau menggunakan sinyal klakson kapal dengan irama yang umum di kapal dibunyikan untuk memberi tahu awak kapal bahwa keadaan darurat telah terjadi seperti kebakaran, tabrakan, melandas, atau skenario yang dapat menyebabkan kapal ditinggalkan. 1 2 3 4 5 Lihat Pendidikan Selengkapnya

Keadaankhusus yang mungkin terjadi, sehubungan dengan operasi kapal yang tidak sebagaimana biasanya. Tugas jaga di laut. Pengaturan tugas jaga laut di kapal dilaksanakan sebagai berikut : 1) Jam 00.00 - 04.00 Jaga larut malam (Dog watch) - Mualim II. 2) Jam 04.00 - 08.00 Jaga dini hari (Morning Watch) - Mualim II. ISYARAT BAHAYA DI KAPAL Kompetensi Prosedur Darurat dan Sar TPL - Prod/ BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIKMENJUR DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2003 Isyarat Bahaya di kapal Kompetensi Prosedur Darurat dan SAR ii KATA PENGANTAR Penggunaan tanda bahaya diatas kapal dapat memberikan peringatan secara dini tentang asal terjadinya bahaya, tindakan yang harus dilakukan bila telah terjadi bahaya dan tempat evakuasi atau tempat berkumpulnya awak kapal bilamana bahaya telah terjadi. Isyarat bahaya yang sering dilakukan diatas adalah isyarat berupa bunyi alarm dimana memerlukan tindakan penanggulangan secara tepat. Dalam modul Isyarat bahaya di kapal terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan diantaranya adalah 1. Jenis-jenis isyarat bahaya di kapal. 2 . Penggunaan isyarat bahaya di kapal. 3 . Tindakan yang dilakukan bila mendengan isyarat bahaya di kapal. Berdasarkan hal tersebut diatas, maka diusahakan materi yang disajikan dalam buku ini mencakup tentang, Tanda bahaya di kapal sehingga diharapkan para siswa dapat memahami beberapa tanda bahaya yang terdapat diatas kapal , lebih lanjut diharapkan tindakan yang harus dilakukan bila mendengar tanda bahaya di atas kapal sehingga terhindar dari hal-hal yang tidak kita inginkan. Isyarat Bahaya di kapal Kompetensi Prosedur Darurat dan SAR iii DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR ......................................................................... ii DAFTAR ISI......................................................................................... iii PETA KEDUDUKAN MODUL........................................................ vi GLOSARIUM ...................................................................................... ix I. PENDAHULUAN ........................................................................ I - 1 A. Deskripsi ................................................................................ I - 1 B. Prasarat .................................................................................. I - 2 C. Petunjuk Penggunaan Modul ............................................ I - 2 1. Penjelasan Bagi Siswa ................................................... I - 2 2. Peran Guru dalam Proses Pembelajaran..................... I - 4 D. Tujuan Akhir ......................................................................... I - 5 E. Kompetensi ........................................................................... I - 5 F. Cek Kemampuan .................................................................. I - 8 II. PEMBELAJARAN ....................................................................... II - 1 A. Rencana Belajar Siswa ......................................................... II - 1 B. Kegiatan Belajar .................................................................... II - 2 1. Jenis Jenis Isyarat Bahaya di Kapal .......................... II - 2 a. Tujuan Pembelajaran ............................................. II - 2 Isyarat Bahaya di kapal Kompetensi Prosedur Darurat dan SAR iv b. Uraian Materi ......................................................... II - 2 c. Rangkuman ............................................................. II - 4 d. Tugas ........................................................................ II - 5 e. Tes Formatif ............................................................ II - 5 f. Lembar Kerja .......................................................... II - 9 2. Penggunaan Isyarat Bahaya di Kapal ......................... II - 10 a. Tujuan Pembelajaran ............................................. II - 10 b. Uraian Materi ......................................................... II - 10 c. Rangkuman ............................................................. II - 14 d. Tugas ........................................................................ II - 15 e. Tes Formatif ............................................................ II - 16 f. Lembar Kerja .......................................................... II 19 3. Tindakan yang dilakukan bila mendengar Isyarat Bahaya di Kapal ............................................................. II - 21 a. Tujuan Pembelajaran ............................................. II - 21 b. Uraian Materi ......................................................... II - 21 c. Rangkuman ............................................................. II - 23 d. Tugas ........................................................................ II - 24 e. Tes Formatif ............................................................ II - 25 f. Lembar Kerja .......................................................... II 29 Isyarat Bahaya di kapal Kompetensi Prosedur Darurat dan SAR v III. EVALUASI ................................................................................... III - 1 IV. PENUTUP...................................................................................... IV - 1 DAFTAR PUSTAKA Isyarat Bahaya di kapal Kompetensi Prosedur Darurat dan SAR vi PETA KEDUDUKAN MODUL Program Diklat ini merupakan salah satu persyaratan yang harus dimiliki oleh setiap awak kapal bagian mesin yang akan beberja diatas kapal, baik pada kapal niga maupun pada kapal perikanan. Kedudukan program pembelajaran Teknika Perikanan Laut dalam keseluruhan program pembelajaran dapat dilihat pada gambar dibawah ini Isyarat Bahaya di kapal Kompetensi Prosedur Darurat dan SAR vii Lingkaran berikut huruf yang berada di dalam diagram di atas menunjukkan kompetensi yang harus dimiliki sesuai Program Diklat yang bersangkutan, yaitu A = Pencegahan dan Pemadaman Kebakaran B = Teknik Penyelamatan Diri C = Prosedur Darurat dan Sar D = Pelayanan Medis E = Pencegahan Polusi Lingkungan Laut F = Keselamatan dan Kesehatan Kerja G = Hukum Laut dan Peraturan Perikanan H = Teknologi Bahan dan Teknik Pengukuran I = Menggambar Mesin J = Bangunan dan Stabilitas Kapal Perikanan K = Peralatan Kerja Mesin L = Instalansi dan Peralatan Listrik M = Tata Laksana Perikanan yang Bertanggung Jawab N = Kerja Bengkel O = Otomatisasi dan Sistem Kontrol P = Perawatan Alat Penangkap Ikan Q = Mesin Penggeraka Utama dan Bantu R = Pompa dan Sistem Perpipaan S = Peralatan Pengolahan dan Sistem Pendingin Ikan T = Dinas Jaga U = Penanganan dan Penyimpanan Hasil Tangkap Isyarat Bahaya di kapal Kompetensi Prosedur Darurat dan SAR viii Diagram profil kompetensi dan diskripsi pembelajaran dari modul isyarat bahaya di kapal ini dalam keseluruhan program pembelajaran pada Bidang Keahlian Pelayaran dapat dilihat pada Gambar di bawah ini. Keterangan PA = Program adatif C01 = Isyarat Bahaya di Kapal Prola = Praktek Laut Isyarat Bahaya di kapal Kompetensi Prosedur Darurat dan SAR ix GLOSARIUM Smoke Detector Alat pendeteksi yang mendeteksi adanya asap, yang kemudian memberikan sinyal ke alarm sehingga membunyikan alarm pada nyala api yang tidak terkendali. Heat Detector Alat pendeteksi yang mendeteksi adanya panas. Prinsip kerjanya adalah bekerja berdasarkan adanya temperature normal yang secara tiba-tiba temperature tersebut naik karena adanya panas yang menyebabkan rangkaian elektronis bekerja aktif yang kemudian menyebabkan alarm berbunyi. Flame Detector Alat pendeteksi yang mendeteksi adanya nyala api yang besar yang dapat menimbulkan resiko bahaya kebakaran yang besar. Smoke Signal Adalah salah satu alat pengirim isyarat bahaya di kapal, yang menggunakan asap berwarna jingga pada kondisi kapal dalam keadaan dsrurat. Light Signal Adalah salah satu alat pengirim isyarat bahaya di kapal, yang menggunakan cahaya pada kondisi kapal dalam keadaan dsrurat. Kata Mede Adalah pengirima isyarat dengan menggunakan Kata Mede yang berarti kapal berada dalam kondisi darurat. Isyarat Bahaya di kapal Kompetensi Prosedur Darurat dan SAR I - 1 I. PENDAHULUAN A. Deskripsi Singkat Kondisi dalam kedaan bahaya diatas kapal, biasanya disampaikan melalui peringatan tertentu yang lebih dikenal dengan isyarat bahaya. Isyarat bahaya diatas kapal dapat berupa isyarat bunyi atau cahaya yang menyatakan kondisi berada dalam keadaan darurat. Isyarat bahaya ini sangat diperlukan bagi seluruh awak kapal, karena dengan adanya tanda bahaya maka setiap ABK dapat melakukan tindakan preventif atau pencegahan terhadap terjadinya bahaya diatas kapal. Pencegahan terhadap terjadinya bahaya dapat dilakukan dengan pemberitahuan secara dini tentang tempat berkumpulnya seluruh ABK, tindakan yang harus dilaksanakan dan langka akhir berupa langka evakuasi terhadap seluruh awak kapal. Modul kompetensi Isyarat bahaya di kapal pada dasarnya merupakan materi kurikulum yang berfungsi mengembangkan kemampuan, kebiasaan dan kesenangan siswa SMK Bidang Keahlian Pelayaran untuk mengetahui Tanda bahaya di kapal, sehingga dapat dimanfaatkan dengan baik ketika melakukan pekerjaan diatas kapal. Materi yang disajikan dalam modul ini terdiri tiga kegiatan belajar sebagai berikut Kegiatan belajar 1. Jenis-jenis Isyarat bahaya di kapal. Kegiatan belajar 2. Penggunaan isyarat bahaya di kapal. Kegiatan belajar 3. Tindakan yang dilakukan bila mendengar isyarat bahaya di kapal. Isyarat Bahaya di kapal Kompetensi Prosedur Darurat dan SAR I - 2 B. Prasyarat Untuk mempelajari program diklat ini siswa dipersyaratkan untuk memiliki pengetahuan atau keterampilan khusus diantaranya adalah Matematika, Fisika, Kerja Bengkel, Kelistrikan dan Menggambar Tehnik. Hal ini disebabkan materi program diklat ini dirancang sebagai suatu paket kompetensi utuh, supaya siswa dapat dengan mudah memahami dan mengerti beberapa tanda isyarat bahaya yang ada diatas kapal. C. Petunjuk Penggunaan Modul 1. Penjelasan Bagi Siswa Modul ini membahas tentang Isyarat Bahaya di Kapal, yang merupakan materi ketrampilan dasar sebagai salah satu persyaratan yang harus dimiliki oleh awak kapal/calon awak kapal yang akan bekerja di atas kapal. Diharapkan setelah mempelajari modul ini, Anda sebagai siswa SMK Bidang Keahlian Pelayaran dapat mengetahui Tanda Bahaya di Kapal, yang secara khusus dapat dirinci dalam bentuk tahapan kegiatan belajaran sebagai berikut a. Jenis-jenis isyarat bahaya di kapal. b. Penggunaan isyarat bahaya di kapal. c. Tindakan yang dilakukan bila mendengar isyarat bahaya di kapal a. Langkah-langkah yang harus ditempuh Untuk memberikan kemudahan pada Anda dalam mencapai tujuan-tujuan tersebut, pada masing-masing butir bagian, Anda akan selalu menjumpai Isyarat Bahaya di kapal Kompetensi Prosedur Darurat dan SAR I - 3 uraian materi, bahan latihan, rangkuman dan test formatif sebagai suatu kesatuan yang utuh. Oleh karena itu sebaiknya Anda mengetahui seluruh pembahasan itu. Sedangkan untuk memperkaya pemahaman dan perluasan wawasan Anda mengenai materi, disarankan untuk membaca buku rujukan yang sesuai dan dicantumkan pada bagian akhir dari Buku Materi Pokok ini. b. Perlengkapan yang harus dipersiapkan Untuk dapat melaksanakan kegiatan belajar dengan baik pada modul ini, maka perlengkapan kelas dan work shop harus disediakan sebaik mungkin, antara lain tergambar pada matrik berikut Perlengkapan Work Shop/Kapal Perlengkapan Ruang Kelas Bahan ? light Signal ? Bel atau alarm ? Seruling ? Smoke Signal ? OHP ? LCD ? Film tentang jenis- jenis tanda bahaya yang ada di atas kapal. ? Lap majun ? Sarung tangan c. Hasil Pelatihan Diharapkan setelah Anda menyelesaikan mempelajari modul Isyarat bahaya di kapal, Anda dapat memahami jenis-jenis Isyarat bahaya yang ada di kapal, penggunaan Isyarat bahaya di kapal dan tindakan yang dilakukan bila mendengar Isyarat bahaya di kapal. Dengan demikian Anda diharapkan mempunyai kemampuan untuk mengenal berbagai Isyarat bahaya yang ada di kapal. Isyarat Bahaya di kapal Kompetensi Prosedur Darurat dan SAR I - 4 d. Prosedur Sertifikasi Pada sub kompetensi, dimana Anda telah mempelajari tentang jenis-jenis isyarat bahaya, penggunaan Isyarat bahaya dan tindakan yang dilakukan jika mendengar isyarat bahaya yang ada di atas kapal, dimana materi pembelajaran menitik beratkan pada kemampuan keterampilan atau skill, diharapkan setelah selesainya Anda mempelajari materi ini Anda berhak untuk mendapatkan sertifikasi. Dimana modul-modul berikutnya yang membahas khusus tentang isyarat bahaya di kapal, selalu disesuaikan dengan dunia kerja dan dunia industri. Sekolah dapat merekomendasikan siswa untuk mengikuti evaluasi yang diselenggarakan oleh lembaga sertifikasi profesi, atau apabila sekolah mempunyai kewenangan untuk menyelenggarakan uji kompetensi, maka uji kompetensi tersebut dapat dilakukan di sekolah. 2. Peran Guru Dalam Proses Pembelajaran a. Membantu siswa dalam merencanakan proses belajar. b. Membimbing siswa melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelasklan dalam tahap belajar. c. Membantu siswa dalam memahami konsep dan praktek baru dan menjawab pertanyaan siswa pengenai proses belajar siswa. d. Membantu siswa untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang diperlukan dalam belajar. e. Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok jika diperlukan. Isyarat Bahaya di kapal Kompetensi Prosedur Darurat dan SAR I - 5 f. Merencanakan seorang ahli/pedamping guru dari tempat kerja untuk membantu jika diperlukan. g. Merencanakan proses penilaian dan menyiapkan perangkatnya. h. Melaksanakan penilaian. i. Menjelaskan kepada siswa tentang sikap pengetahuan dan keterampilan dari suatu konpensi, yang perlu untuk dibenahi dan merundingkan rencana pembelajaran selanjutnya. j. Mencatat pencapaian kemajuan siswa. D. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari modul ini Siswa diharapkan mampu memiliki kemampuan untuk dapat mengetahui jenis-jenis isyarat bahaya yang ada di kapal. E. Kompetensi Kompetensi Prosedur Darurat dan SAR Kode Kompetensi TPL Prod/C. 01 Sub Kompetensi Isyarat Bahaya di Kapal Materi Pokok Pembelajaran Kriteria Unjuk Kerja Lingkup Belajar Sikap Pengetahuan Keterampilan Mampu mengidentifika si jenis-jenis isyarat bahaya di kapal jenis-jenis isyarat bahaya di kapal Teliti dalam mengidentifikasi jenis-jenis isyarat bahaya di kapal ? Menjelaskan isyarat berupa bunyi ledakan senjata ? Menjelaskan isyarat berupa ? Menggunakan isyarat berupa bunyi ledakan senjata ? Menggunakan isyarat berupa Isyarat Bahaya di kapal Kompetensi Prosedur Darurat dan SAR I - 6 bunyi atau alarm yang diperdengarkan secara terus menerus ? Menjelaskan isyarat berupa roket atau peluru yang memancarkan cahaya ? Menjelaskan isyarat dengan menggunakan radio telegraf untuk mengirim SOS. ? Menjelaskan isyarat dengan menggunakan pesawat radio telepon. ? Menjelaskan isyarat berupa sehelai bendera segi empat. ? Menjelaskan isyarat berupa nyala api yang berasal dari atas kapal. ? Menjelaskan isyarat berupa Menjelaskan isyarat dengan bunyi atau alarm yang diperdengarkan secara terus menerus ? Menggunakan isyarat berupa roket atau peluru yang memancarkan cahaya ? Menggunakan isyarat dengan menggunakan radio telegraf untuk mengirim SOS. ? Menggunakan isyarat dengan menggunakan pesawat radio telepon. ? Menggunakan isyarat berupa sehelai bendera segi empat. ? Menggunakan isyarat berupa nyala api yang berasal dari atas kapal. ? Menggunakan isyarat berupa Menjelaskan isyarat dengan menggunakan asap. Isyarat Bahaya di kapal Kompetensi Prosedur Darurat dan SAR I - 7 menggunakan asap Mampu menggunakan jenis-jenis isyarat bahaya di kapal Penggunaan jenis-jenis isyarat bahaya di kapal Teliti dalam menggunakan jenis-jenis isyarat bahaya di kapal ? Menjelaskan penggunaan isyarat bahaya bila terjadi kebakaran di atas kapal. ? Menjelaskan penggunaan isyarat bahaya bila terjadi orang terjatu ke laut ? Menjelaskan penggunaan isyarat bahaya bila terjadi kedaan darurat di kamar mesin ? Penggunaan isyarat bahaya bila terjadi kebakaran di atas kapal. ? Penggunaan isyarat bahaya bila terjadi orang terjatu ke laut ? Penggunaan isyarat bahaya bila terjadi kedaan darurat di kamar mesin Mampu melakukan tindakan bila mendengar isyarat bahaya di kapal Tindakan bila mendengar isyarat bahaya di kapal Cermat dalam melakukan tindakan bila mendengar isyarat bahaya di kapal ? Menjelaskan tindakan evakuasi bila terjadi kebakaran di atas kapal. ? Menjelaskan tindakan yang dilakukan bila terjadi orang terjatuh ke laut. ? Menjelaskan tindakan yang dilakukan bila teradi kedaan darurat di kamar mesin ? Melakukan tindakan evakuasi bila terjadi kebakaran di atas kapal. ? Melakukan tindakan bila terjadi orang terjatuh ke laut. ? Melakukan bila teradi kedaan darurat di kamar mesin Isyarat Bahaya di kapal Kompetensi Prosedur Darurat dan SAR I - 8 F. Cek Kemampuan Untuk dapat mengecek kemapuan siswa dalam kegiatan belajar, maka indikator-indikator penguasaan materi berikut dapat menjadi acuan 1. Mengetahu jenis-jenis isyarat bahaya di atas kapal. 2. Mengtahui jenis isyarat bila terjadi kebakaran di atas kapal, terjadi orang terjatuh ke laut dan terjadi keadaan darurat di kamar mesin. 3. Melakukan tindakan bila terjadi kebakaran di atas kapal, terjadi orang terjatuh ke laut dan terjadi keadaan darurat di kamar mesin. 4. Melakukan tindakan evakuasi bila terjadi kebakaran di atas kapal, terjadi orang terjatuh ke laut dan terjadi keadaan darurat di kamar mesin. Isyarat Bahaya di kapal Kompetensi Prosedur Darurat dan SAR II - 1 II. PEMBELAJARAN A. Rencana Belajar Siswa Kompetensi Prosedur Darurat dan SAR Kode Kompetensi TPL Prod/C. 01 Sub Kompetensi Isyarat Bahaya di Kapal Tanggal Kegiatan Tanggal Waktu Tempat Belajar Alasan Perubahan Tanda Tangan Guru Mengetahui jenis-jenis isyarat bahaya di kapal. Menggunakan jenis-jenis isyarat bahaya di kapal Melakukan tindakan bila mendengar isyarat bahaya di kapal Isyarat Bahaya di kapal Kompetensi Prosedur Darurat dan SAR II - 2 B. Kegiatan belajar 1. Jenis-jenis Isyarat Bahaya di Kapal a. Tujuan Pembelajaran Siswa memiliki kemampuan untuk mengetahui jenis-jenis isyarat bahaya di kapal dengan benar. b. Uraian Materi 1. Jenis-jenis isyarat bahaya di kapal Isyarat bahaya adalah suatu isyarat atau tanda pengingat bagi anak buah kapal tentang adanya suatu keadaan darurat atau keadaan bahaya yang terjadi di atas kapal. Berdasarkan peraturan internasional maka jenisnya isyarat bahaya yang terdapat di atas kapal dibagi atas a. Isyarat berupa bunyi ledakan senjata yang diperdengarkan selang waktu kira-kira satu menit. b. Isyarat berupa bunyi atau alarm yang diperdengarkan secara terus menerus. c. Isyarat berupa roket atau peluru yang memancarkan cahaya berupa cahaya bintang yang ditembakkan dari lokasi terjadinya keadaan bahaya dalam selang waktu yang pendek. d. Isyarat dengan menggunakan radio telegraf untuk mengirim SOS atau kode morse. Isyarat Bahaya di kapal Kompetensi Prosedur Darurat dan SAR II - 3 e. Isyarat dengan menggunakan pesawat radio telepon untuk mengirim kata-kata Mede atau kata yang mengisyaratkan kapal dalam kedaan bahaya. f. Isyarat berupa sehelai bendera yang berbentuk segi empat atau sesuatu yang menyerupai bola. g. Isyarat berupa nyala api yang berasal dari atas kapal. h. Isyarat berupa cerawat payung atau cerawat tangan yang memancarkan cahaya. i. Isyarat dengan menggunakan asap yang berwarna jingga. Isyarat-isyarat bahaya diatas digunakan bilamana terjadi kondisi darurat atau dengan kata lain telah terjadi keadaan yang membahayakan baik bagi keselamatan kapal secara umum maupun terhadap keselamatan penumpang secara khusus. Bila mendengan isyarat bahaya, maka setiap penumpang sebaiknya melakukan hal-hal sebagai berikut a. Jangan panik, tetap tenang dan selalu mendengar instruksi yang disampaikan baik oleh perwira jaga deck maupun perwira jaga mesin. b. Berupaya melakukan tindakan pencegahab preventif dengan jalan Menutup pintu kedap air, katup-katup dan bagian mekanis yang berhubungan dengan lubang pembuangan air. c. Menyiapkan perlengkapan sekoci penolong termasuk radio jinjing yang digunakan untuk berkomunikasi maupun perlengkapan lainnya. Isyarat Bahaya di kapal Kompetensi Prosedur Darurat dan SAR II - 4 d. Melakukan penurunan sekoci. e. Mengetahui tempat berkumpulnya penumpang diatas kapal. f. Mempersiapkan alat-alat pemadam dan mengetahui panel control pemadam kebakaran. c. Rangkuman 1. Isyarat bahaya adalah suatu isyarat atau tanda pengingat bagi anak buah kapal tentang adanya suatu keadaan darurat atau keadaan bahaya yang terjadi di atas kapal. 2. Isyarat bahaya di atas kapal dapat berupa Isyarat berupa bunyi ledakan senjata, Isyarat berupa bunyi atau alarm, Isyarat berupa roket atau peluru yang memancarkan cahaya, Isyarat dengan menggunakan radio telegraf, Isyarat dengan menggunakan pesawat radio telepon, Isyarat berupa nyala api, Isyarat dengan menggunakan asap. 3. Adapun tindakan yang harus dilakukan jika terjadi kedaan darurat diatas kapal adalah Jangan panik, berupaya melakukan tindakan pencegahab preventif, menyiapkan perlengkapan sekoci penolong, melakukan penurunan sekoci, mengetahui tempat berkumpulnya penumpang diatas kapal, mempersiapkan alat-alat pemadam dan mengetahui panel control pemadam kebakaran. Isyarat Bahaya di kapal Kompetensi Prosedur Darurat dan SAR II - 5 d. Tugas 1. Mengetahui isyarat bunyi ledakan yang diperdengarkan selang waktu kira-kira 1 menit. 2. Mengetahui isyarat berupa roket atau peluru yang memancarkan cahaya. 3. Mengetahui isyarat yang menggunakan radio telegraf. 4. Mengetahui isyarat yang menggunakan pesawat radio. 5. Mengetahui yang menggunakan bendera yang berbentuk segi empat.. 6. Mengetahui isyarat yang menggunakan nyala api dari atas kapal. 7. Mengetahui isyarat yang menggunakan cerawat payung yang memancarkan cahaya. 8. Mengetahui isyarat yang menggunakan asap yang berwarna jingga. e. Test Formatif Berilah tanda silang X pada huruf a, b, c, dan d pada jawaban yang Anda anggap paling benar 1. Isyarat bahaya adalah suatu isyarat atau tanda pengingat bagi anak buah kapal tentang adanya suatu keadaan ..yang terjadi diatas kapal. a. Kedaan darurat. b. Kedaan gawat. c. Kedaan stabil. d. Semua jawaban diatas adalah salah. Isyarat Bahaya di kapal Kompetensi Prosedur Darurat dan SAR II - 6 2. Isyarat bahaya yang berupa roket yang memancarkan cahaya dimaksudkan agar lokasi terjadinya kedaan bahaya dapat .. a. Dilihat dari kejauhan. b. Agar mendapat perhatian yang besar. c. Agar menjadi pusat perhatian. d. Semua jawaban diatas adalah benar. 3. Isyarat berupa pengiriman melalui radio dimaksudkan adalah .. a. Agar lokasi terjadinya bahaya dapat didengar langsung. b. Agar lokasi terjadinya bahaya dapat didlihat langsung. c. Agar lokasi terjadinya bahaya dapat dirasakan langsung. d. Semua jawaban diatas adalah benar. 4. Isyarat berupa penggunaan bendera berbentu segi empat dimaksudkan adalah . a. Agar lokasi bahaya dapat dirasakan dari jauh. b. Agar lokasi bahaya dapat dilihat dari jauh. c. Agar lokasi bahaya dapat dicermati dari jauh. d. Semua jawaban diatas adalah salah. 5. Penggunaan isyarat berupa nyala api dari atas kapal menandakan .. a. Kapal dalam kedaan bahaya. b. Kapal dalam kedaan tenang. c. Kapal berada dalam keadaan bahagia.. d. Semua jawaban diatas adalah salah. Isyarat Bahaya di kapal Kompetensi Prosedur Darurat dan SAR II - 7 6. Fungsi penggunaan isyarat bahaya adalah agar orang memberikan pertrolongan. a. Menyulitkan. b. Memudahkan. c. Menyenangkan. d. Semua jawaban diatas adalah benar. 7. Ketidak tepatan dalam penggunaan isyarat pertolongan dapat . Penolong dalam memberikan pertolongan. a. Menyulitkan. b. Menyehatkan. c. Memudahkan. d. Semua jawaban salah. 8. Tujuan utama dari penggunaan isyarat bahaya adalah agar pemberi pertolongan dapat memberikan pertolongan. a. Dengan cepat. b. Dengan lambat. c. Dengan susah payah. d. Semua jawaban benar. 9. Isyarat berupa bunyi sirine digunakan pada bahaya di atas kapal. a. Percikan bunga api. b. Bahaya listrik.. c. Bahaya kebakaran. d. Semua jawaba diatas adalah salah. Isyarat Bahaya di kapal Kompetensi Prosedur Darurat dan SAR II - 8 10. Isyarat berupa bunyi sirine digunakan pada saat a. Peringat HUT Kemerdekaan RI. b. Terjadi kecelakaan lalu lintas. c. Terjadi kecelakaan tabrak lari. d. Semua jawaban diatas adalah salah. Cocokkanlah jawaban anda dengan kunci jawaban yang terdapat pada bagian akhir Buku Materi Pokok ini. Hitunglah jumlah jawaban anda yang benar, kemudian gunakanlah rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1. Rumus Arti tingkatan penguasaan yang anda capai 90 % - 100 % Baik Sekali 80 % - 89 % Baik 70 % - 79 % Cukup < 69 % Kurang Bila tingkat penguasaan anda mencapai 80 % ke atas, anda dapat meneruskan ke kegiatan belajar berikutnya, bila bagus, tetapi apabila nilai yang anda capai di bawah 80 %, anda harus mengulangi kegiatan belajar 1, terutama pada bagian yang belum anda kuasai. Jumlah Jawaban Anda yang benar Tingkat Penguasaan = ______________________________ X 100 % 10 Isyarat Bahaya di kapal Kompetensi Prosedur Darurat dan SAR II - 9 f. Lembar Kerja 1. Alat ? Jenis-jenis isyarat bahaya 2. Bahan yang digunakan adalah ? Majun lap ? Radio Telegraf ? Bendera Berbentuk Segi Empat ? Smoke Signal 3. Langkah kerja ? Menyiapkan jenis-jenis isyarat bahaya. ? Menggunakan isyarat bahaya. ? Melakukan simulasi tindakan bila mendengar isyarat bahaya di kapal. 4. Keselematan dan Kesehatan Kerja K3 ? Sarung tangan ? Safety shoes 5. Kegiatan ? Mengidentifikasi jenis-jenis isyarat bahaya di kapal. ? Menggunakan isyarat bahaya di kapal. ? Melakukan tindakan bila mendengar isyarat bahaya di kapal. Isyarat Bahaya di kapal Kompetensi Prosedur Darurat dan SAR II - 10 2. Penggunaan Isyarat Bahaya di Kapal a. Tujuan Pembelajaran Siswa memiliki kemampuan untuk mengunakan jenis-jenis isyarat bahaya di kapal dengan benar. b. Uraian Materi 1. Penggunaan isyarat Isyarat bahaya diatas kapal Berdasarkan penggunaannya, maka isyarat bahaya di atas kapal dapat dibagi atas a. Isyarat bahaya bila terjadi kebakaran di atas kapal. Isyarat bahaya bilamana terjadi kebakaran di atas kapal ditandai dengan isyarat bunyi dengan menggunakan bel atau seruling dengan ciri tujuh kali tiupan pendek dan satu kali tiupan panjang yang dilakukan secara terus menerus. Setiap orang yang berada di atas kapal bila mendengan isyarat bahaya kebakaran tersebut berkewajiban untuk melaporkan kepada mualim jaga anjungan bila kebakaran terjadi pada bagian deck dan melaporkan pada masinis jaga bila kebakaran terjadi di ruang mesin kapal. Setiap perwira kapal berkewajiban untuk memantau perkembangan tempat terjadinya kebakaran dan berupaya untuk melakukan tindakan pemadaman. Upaya pemadaman dapat dilakukan dengan menggunakan alat pemadam api kecil atau dengan menggunakan alat pemadam api tetap dengan bantuan serluruh anak buah kapal. Isyarat Bahaya di kapal Kompetensi Prosedur Darurat dan SAR II - 11 Cara lain yang digunakan dalam upaya melakukan tindakan pencegahan terjadinya kebakaran diatas kapal adalah dengan menggunakan ? Alat deteksi panas Smoke Detector Alat deteksi asap adalah alat deteksi yang menggunakan asap dengan memberikan sinyal ke alarm bahaya dengan cara mendeteksi adanya asap yang berasal dari nyala api yang tidak terkendali. ? Alat deteksi panas Heat Detector. Alat deteksi panas digunakan untuk memberikan peringatan awal tentang adanya kebakaran. Prinsip kerja dari alat deteksi panas adalah bekerja berdasarkan adanya temperature normal, temperature tiba-tiba naik, menyebabkan rangkaian elektronis bekerja aktif. ? Alat deteksi nyala api Flame Detector. Alat deteksi panas ini ditempatkan pada tempat yang mempunyai resiko bahaya kebakaran lebih besar dan dalam tempat yang mempunyai resiko bahaya kebakaran yang besar. b. Isyarat bahaya bila orang terjatuh ke laut Dalam menyampaikan isyarat terhadap orang yang terjatuh ke laut dapat dilakukan dengan teriakan berupa Orang jatuh . Terikan berupa orang jatuh dilakukan oleh perwira jaga, orang yang bertugas, atau penumpang lain yang melihat ketika terjadi orang jatuh dari atas kapal. Setelah mendengar teriakan, maka segera perwira jaga deck memberitahukan kepada Kepala kamar mesin atau perwira jaga mesin yang sedang bertugas untuk segera menurunkan kecepatan atau menghentikan kapal. Setelah Isyarat Bahaya di kapal Kompetensi Prosedur Darurat dan SAR II - 12 kapal berhenti maka segera dilakukan pertolongan. Pertongan yang diberikan kepada korban yang masih sadar dilakukan dengan mengulurkan tali atau kayu yang panjang untuk dipegang oleh korban. Cara pertolongan ini dilakukan untuk menghindari korban panik sehingga orang yang menolong korban turut tenggelam secara bersama-sama. Sedang bagi korban yang sudah tidak dasarkan diri atau pingsan, pertolongan dapat dilakukan dengan jalam penolong menariknya langsung ke atas kapal. c. Isyarat bahaya bila terjadi keadaan darurat di kamar mesin Terjadi kedaan darurat di kamar mesin dapat disebabkan oleh beberapa factor, diantaranya adalah a. Kurangnya air tawar dan bahan bakar pada tangki penampung. Ketinggian permukaan air dan bahan baker di dalam tangki dengan menggunakan pelampung dikontrol langsung oleh sebuah sensor 1. Bilaman terjadi perubahan permukaan air, maka sensor akan mengirim isyarat atau sinyal secara elektris maupun secara pneumatic yang direlay oleh alat control 2. Kalau isyarat yang diterima oleh alat control 2 masih dalam batas-batas sesuai dengan yang sudah diterima sebelumnya, maka tidak akan terjadi perubahan pada kedudukan katup 4, sehingga jumlah air yang masuk tetap besar. Tetapi apabila sinyal yang diterima oleh alat kontrol sudah melampaui batas-batas, alat control akan mengirim sinyal kepada pengatur 3 dan mengubah kedudukan katup sedemikian rupa sehingga jumlah air dalam tangki akan kembali normal. Untuk lebih jelasnya, Anda dipersilahkan untuk melihat gambar 1. Isyarat Bahaya di kapal Kompetensi Prosedur Darurat dan SAR II - 13 Gambar 1. Alat control ketinggian cairan Sumber Soeyanto, 2001 b. Alat control suhu gas buang, suhu air pendingin dan suhu minyak pelumas pada mesin penggerak utama kapal. Alat control ini terdiri atas susunan thermo kopel yang dirangkai. Terdiri atas 2 buah kawat yang terbuat dari logam yang berlainan 2 dan diberi pelindung yang terbuat dari bahan keramik 4. Pada ujung 3 kedua kawat dihubungkan menjadi satu yang kemudian bagian ini ditempatkan pada tempat yang akan diukur suhunya. Apabila pada ujung 3 dan terminal 5 terdapat perbedaan suhu, maka pada kedua terminal akan terjadi gerak gaya listrik. Makin besar perbedaan suhu, maka makin besar gerak gaya listrik yang terjadi. Besarnya gerak gaya listrik inilah yang dikukur dengan alat ukur 1, yang dipasang pada ruang control, yang letaknya jauh dari tempat yang diukur suhunya. Untuk jebih jelas, Anda dipersilahkan untuk melihat gambar 2. Isyarat Bahaya di kapal Kompetensi Prosedur Darurat dan SAR II - 14 Gambar 2. Alat sensor suhu. Sumber Soeyanto, 2001 c. Rangkuman 1. Isyarat bahaya bilamana terjadi kebakaran di atas kapal ditandai dengan isyarat bunyi dengan menggunakan bel atau seruling dengan ciri tujuh kali tiupan pendek dan satu kali tiupan panjang yang dilakukan secara terus menerus. 2. Isyarat terhadap orang yang terjatuh ke laut dapat dilakukan dengan teriakan berupa Orang jatuh . Terikan berupa orang jatuh dilakukan oleh perwira jaga, orang yang bertugas, atau penumpang lain yang melihat ketika terjadi orang jatuh dari atas kapal. 3. Kedaan darurat pada kamar mesin dapat berupa Kurangnya air sebagai media pendingin mesin, dan bahan baker. Kedaan ini dapat Isyarat Bahaya di kapal Kompetensi Prosedur Darurat dan SAR II - 15 menyebabkan sonsor mengirimkan sinyal pada ruang control di anjungan, yang menyebabkan alarm pada ruang control tersebut berbunyi. 4. Alat pengontrol suhu gas buang, suhu air pendingin dan suhu minyak pelumas bekerja berdasrkan perbedaan gerak gaya listrik pada kedua ujung kawat yang ditempatkan pada tempat yang akan diukur suhunya. Perbedaan gerak gaya listrik ini, oleh sensor kemudian dikirim berupa sinyal, yang kemudian menyebabkan alarm suhu gas buang air pendingin, minyak pelumas pelumas berbunyi yang menandakan bahwa suhu diantara alat tersebut tidak normal. d. Tugas 1. Membaca dan memahami isyarat-isyarat bahaya yang terdapat di kapal. 2. Membuat paper tentang penggunaan isyarat bahaya di kapal. 3. Memahami isyarat bahaya kebakaran diatas kapal. 4. Memahami dan dapat menggunakan isyarat orang terjatuh ke laut. 5. Memahami isyarat bahaya di kamar mesin. 6. Mengidentifikasi jenis-jenis isyarat bahaya di atasa kapal. 7. Mengidentifikasi isyarat terjadinya kebakaran di kamar mesin. 8. Mengidentifikasi isyarat bahaya jika orang terjatuh ke laut 9. Dapat melakukan tindakan pencegahan jika mendengar isyarat bahaya di atas kapal. e. Tes Formatif Isyarat Bahaya di kapal Kompetensi Prosedur Darurat dan SAR II - 16 Berilah tanda silang X pada huruf a, b, c, dan d pada lembar jawaban yang Anda anggap paling benar. 1. Isyarat bahaya kebakaran di atas kapal ditandai dengan a. Bunyi alarm. b. Bunyi seruling. c. Bunyi bel. d. Semua jawaban diatas adalah benar. 2. Yang paling bertanggung jawab jika terjadi kebakaran di atas kapal adalah . a. Nakhoda kapal. b. Perwira kapal. c. Anak buah kapal. d. Semua jawaban adalah benar. 3. Alat deteksi asap Smoke Detector, adalah alat deteksi kebakaran yang menggunakan . a. Panas. b. Asap. c. Nyala api d. Semua jawaban salah 4. Alat deteksi panas Heat Detector, adalah alat deteksi yang menggunakan . a. Panas b. Asap. c. Nyala api d. Semua jawaban salah. Isyarat Bahaya di kapal Kompetensi Prosedur Darurat dan SAR II - 17 5. Alat deteksi nyala api Flame Detector, adalah alat deteksi yang menggunakan.. a. Panas. b. Asap. c. Nyala api d. Semua jawaban salah 6. Dalam menyampaikan isyarat terhadap orang yang terjatuh ke laut dapat dilakukan dengan cara .. a. Teriakan berupa orang jatuh. b. Dengan isyarat orang jatuh. c. Dengan isyarat bahaya. d. Semua jawaban adalah salah. 7. Setiap orang yang mendengar teriakan orang terjatuh ke laut, maka wajib untuk .. a. Diam saja. b. Menyampaikan kepada perwira jaga kapal. c. Bersikap panic. d. Semua jawaban adalah benar. 8. Cara memberikan pertolongan terhadap orang yang terjatuh ke laut adalah dengan cara . a. Mengulurkan tangan. b. Melemparkan pelampung. c. Mengulurkan kayu yang panjang. d. Jawaban a dan b adalah benar. Isyarat Bahaya di kapal Kompetensi Prosedur Darurat dan SAR II - 18 9. Sikap orang yang memberikan pertolongan terhap orang yang terjatuh ke laut adalah. a. Bersikap tenang. b. Bersikap gugup. c. Bersikap tenang dan tidak panic. d. Semua jawaban adalah salah. 10. Bagi korban yang terjatuh ke laut dan tidak sadarkan diri, maka cara memberikan pertolongan adalah .. a. Si korban di tarik langsung ke atas kapal. b. Si korban dibiarkan saja. c. Si korban dilemparkan pelampung. d. Semua jawaban diatas salah. Cocokkanlah jawaban anda dengan kunci jawaban yang terdapat pada bagian akhir Buku Materi Pokok ini. Hitunglah jumlah jawaban anda yang benar, kemudian gunakanlah rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1. Rumus Arti tingkatan penguasaan yang anda capai Jumlah Jawaban Anda yang benar Tingkat Penguasaan = ______________________________ X 100 % 10 Isyarat Bahaya di kapal Kompetensi Prosedur Darurat dan SAR II - 19 90 % - 100 % Baik Sekali 80 % - 89 % Baik 70 % - 79 % Cukup < 69 % Kurang Bila tingkat penguasaan anda mencapai 80 % ke atas, anda dapat meneruskan ke kegiatan belajar berikutnya, bila bagus, tetapi apabila nilai yang anda capai di bawah 80 %, anda harus mengulangi kegiatan belajar 1, terutama pada bagian yang belum anda kuasai. f. Lembar Kerja 1. Alat ? Alarm kebakaran. ? Sensor ketinggian air. ? Sensor suhu. ? OHP ? LCD. 4. Bahan yang digunakan adalah ? Majun lap 5. Langkah kerja ? Menggunakan alarm kebakaran dalam simulasi terjadinya kebakaran di kapal. ? Mensimulasikan peran orang terjatuh ke laut. Isyarat Bahaya di kapal Kompetensi Prosedur Darurat dan SAR II - 20 ? Menggunakan alarm sensor ketinggian air dan sensor suhu dalam simulasi keadaan darurat di kamar mesin. 4. Keselematan dan Kesehatan Kerja K3 ? Sarung tangan ? Safety shoes 5. Kegiatan ? Mengenal isayarat bahaya bila terjadi kebakaran di atas kapal. ? Mengenal isyarat bahaya bila orang terjatuh ke laut. ? Mengenal isyarat bahaya bila terjadi kedaan darurat di kamar mesin.. 3. Tindakan yang dilakukan bila mendengar isyarat bahaya di kapal Isyarat Bahaya di kapal Kompetensi Prosedur Darurat dan SAR II - 21 a. Tujuan Pembelajaran Siswa memiliki kemampuan untuk melakukan tindakan bila mendengar isyarat bahaya di kapal dengan benar. b. Uraian Materi 1. Tindakan yang dilakukan bila mendengan alarm kebakaran di kapal Adapun tindakan yang dilakukan bila mendengar alam kebakaran di kapal. a. Bagi penumpang adalah ? Bagi penumpang adalah bersikap tenang dan tidak panik. ? Perhatikan instruksi atau perintah yang harus dilakukan yang berasal dari perwira kapal. ? Mengenakan alat keselamatan sesuai dengan instruksi perwira kapal. ? Melakukan tindakan evakuasi sesuai dengan petunjuk perwira kapal. b. Bagi perwira kapal adalah ? Bersikap tenang dan tidak panic. ? Melakukan tindakan pemadaman kebakaran. ? Memberikan bimbingan atau petunjuk kepada semua penumpang tentang tindakan darurat yang harus dilakukan. ? Memberikan petunjuk tentang cara menggunkan alat keselamatan, bilamana harus meninggalkan kapal. Isyarat Bahaya di kapal Kompetensi Prosedur Darurat dan SAR II - 22 2. Tindakan yang dilakukan bila mendengar isyarat orang terjatuh ke laut Adapun tindakan yang harus dilakukan jika mendengar orang terjatuh ke laut adalah a. Penolong hendaknya bersikap tenang dan tidak panic. b. Segera melakukan terikan dengan perkataan Orang terjatuh c. Segera memperlambat atau menghentikan kecepatan kapal. d. Lembarkan pelampung penolong, tali atau kayu panjang sebagai alat berpegang bagi korban. e. Berikan pertongan pertama kepada korban, kemudian larikan ke rumah sakit terdekat. 3. Tindakan yang dilakukan jika terjadi keadaan darurat di kamar mesin Alarm ketinggian jumlah cairan berkurang berbunyi, karena bahan bakar dan minyak pelumas berkurang dalam tangki penampung berkurang. Adapun tindakan yang harus dilakukan adalah a. Memeriksa indikator ketinggian atau jumlah air pendingin dan bahan bakar di dalam tangki. b. Menambah jumlah air pendingin dan bahan bakar di dalam tangki. c. Bilaman alarm tetap berbunyi, maka lakukan pemeriksaan terhadap sistim perlistrikannya. d. Lakukan perbaikan jika ditemui adanya hal-hal yang tidak sesaui dengan buku petunjuk pengopersisn peralatan. Isyarat Bahaya di kapal Kompetensi Prosedur Darurat dan SAR II - 23 c. Rangkuman 1. Tindakan yang dilakukan bila mendengar alam kebakaran di kapal adalah bagi penumpang bersikap tenang dan tidak panik, memrhatikan instruksi atau perintah yang harus dilakukan yang berasal dari perwira kapal, mengenakan alat keselamatan sesuai dengan instruksi perwira kapal, melakukan tindakan evakuasi sesuai dengan petunjuk perwira kapal. 2. Bagi perwira kapal adalah Bersikap tenang dan tidak panik, melakukan tindakan pemadaman kebakaran, memberikan bimbingan atau petunjuk kepada semua penumpang tentang tindakan darurat yang harus dilakukan, memberikan petunjuk tentang cara menggunkan alat keselamatan, bilamana harus meninggalkan kapal. 3. Tindakan yang harus dilakukan jika mendengar orang terjatuh ke laut adalah Penolong hendaknya bersikap tenang dan tidak panik, segera melakukan terikan dengan perkataan Orang terjatuh, memperlambat atau menghentikan kecepatan kapal, melemparkan pelampung penolong, tali atau kayu panjang sebagai alat berpegang bagi korban, berikan pertongan pertama kepada korban, kenudian larikan ke rumah sakit terdekat. 4. Tindakan yang dilakukan jika terjadi keadaan darurat di kamar mesin, dimana alarm ketinggian jumlah cairan berbunyi, karena bahan bakar dan minyak pelumas jumlahnya berkurang di dalam tangki penampung. Adapun tindakan yang harus dilakukan adalah Isyarat Bahaya di kapal Kompetensi Prosedur Darurat dan SAR II - 24 a. Memeriksa indikator ketinggian atau jumlah air pendingin dan bahan bakar di dalam tangki. b. Menambah jumlah air pendingin dan bahan bakar di dalam tangki. c. Bilamana alarm tetap berbunyi, maka lakukan pemeriksaan terhadap sistim perlistrikannya. d. Lakukan perbaikan jika ditemui adanya hal-hal yang tidak sesaui dengan buku petunjuk pengopersisn peralatan. d. Tugas 1. Membuat paper tentang tindakan yang harus dilakukan bila terjadi kebakaran di kapal 2. Membuat paper tentang tindakan yang harus dilakukan bila terjadi orang terjatuh di laut 3. Membuat paper tentang tindakan yang harus dilakukan bila terjadi keadaan darurat di kamar mesi 4. Sikap yang harus dilakukan bila terjadi kebakaran di kapal. 5. Sikap yang harus dilakukan bila terjadi orang terjatuh ke laut 6. Sikap yang harus dilakukan bila terjadi kedaan darurat di kamar mesin. 7. Pencegahan yang dilakukan bila terjadi kebakaran di kapal. 8. Pencegahan yang dilakukan bila terjadi orang terjatuh ke laut. 9. Pencehagan yang dilakukan bila terjadi keadaan darurat di kamar mesin. Isyarat Bahaya di kapal Kompetensi Prosedur Darurat dan SAR II - 25 10. Menyelenggarakan buku jurnal kegiatan pencegahan terjadinya kebakaran, orang terjatuh ke laut dan terjadi kedaan darurat di kamar mesin. e. Test Formatif Berilah tanda silang X pada huruf a, b, c, dan d pada lembar jawaban yang Anda anggap paling benar. 1. Adapun tindakan yang harus dilakukan bagi penumpang bila mendengar alarm kebakaran adalah .. a. Bersikap tenang dan tidak panic. b. Bersikap berteriak-teriak meminta tolong. c. Bersikap sabar. d. Semua jawaban adalah benar. 2. Mengenakan alat keselamatan sesuai dengan petunjuk perwira adalah salah satu sikap dari bila mendengar alarm kebakaran. a. Awak kapal. b. Penumpang. c. Nakhoda. d. Semua jawaban benar. 3. Memberikan petunjuk dan melakukan tindakan pemadaman api adalah sikap dari bila terjadi kebakaran di atas kapal. a. Anak buah kapal. b. Perwira kapal. c. Nakhoda kapal. d. Semua jawaban adalah benar. Isyarat Bahaya di kapal Kompetensi Prosedur Darurat dan SAR II - 26 4. Bila terjadi kedaan darurat di atas kapal, maka instruksi yang harus didengar yang berkaitan dengan keselamatan adalah . a. Nakhoda kapal. b. Perwira kapal. c. Anak buah kapal. d. Semua jawaban adalah benar. 5. yang berkewajiban untuk memberikan petunjuk tentang cara penggunaan alat-alat keselamatan adalah .. a. Semua orang di atas kapal. b. Perwira kapal. c. Anak buah kapal. d. Semua jawaban adalah benar. 6. Sikap terhadap orang yang memberikan pertolongan terhadap orang yang terjatuh ke laut adalah .. a. Bersikap tenang dan tidak panic. b. Bersikap tergopoh-gopoh. c. Bersikap dingin. d. Semua jawaban diatas adalah salah. 7. Jika melihat orang yang terjatuh ke laut, maka tindakan yang wajib dilakukan adalah . a. Mengulurkan tangan. b. Melemparkan pelampung. c. Mengulurkan benda yang mudah dijangkau oleh korban. d. Jawaban b dan c adalah benar. Isyarat Bahaya di kapal Kompetensi Prosedur Darurat dan SAR II - 27 8. Sikap terhadap orang yang pertama kali melihat orang yang terjatuh ke laut adalah a. Diam saja. b. Berteriak dengan kata Orang terjatuh ke laut. c. Meminta tolong. d. Semua jawaban benar. 9. Salah satu penyebab berbunyinya alarm bahaya di kamar mesin adalah .. a. Kurangnya jumlah bahan bakar dan minyak pelumas pada tangki harian. b. Terjadinya kebakaran di kamar mesin. c. Kurangnya air tawar di kamar mesin. d. Jawaban a dan b adalah benar. 10. Bila mendengar alarm bahaya di kamar mesin maka tindakan yang dilakukan adalah a. Bersikap panik. b. Bersikap tenang dan menelusuri penyebab alarm berbunyi. c. Mematikan lampu kamar mesin. d. Mematikan mesin di kamar mesin. Isyarat Bahaya di kapal Kompetensi Prosedur Darurat dan SAR II - 28 Cocokkanlah jawaban anda dengan kunci jawaban yang terdapat pada bagian akhir Buku Materi Pokok ini. Hitunglah jumlah jawaban anda yang benar, kemudian gunakanlah rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1. Rumus Arti tingkatan penguasaan yang anda capai 90 % - 100 % Baik Sekali 80 % - 89 % Baik 70 % - 79 % Cukup < 69 % Kurang Bila tingkat penguasaan anda mencapai 80 % ke atas, anda dapat meneruskan ke kegiatan belajar berikutnya, bila bagus, tetapi apabila nilai yang anda capai di bawah 80 %, anda harus mengulangi kegiatan belajar 1, terutama pada bagian yang belum anda kuasai. Jumlah Jawaban Anda yang benar Tingkat Penguasaan = ______________________________ X 100 % 10 Isyarat Bahaya di kapal Kompetensi Prosedur Darurat dan SAR II - 29 f. Lembar Kerja 1. Alat ? Alarm kebakaran. ? Sensor ketinggian air. ? Sensor suhu. ? OHP ? LCD 2. Langkah kerja ? Melakukan tindakan bila mendengar alarm kebakaran di kapal. ? Melakukan tindakan bila mendengar orang terjatuh ke laut. ? Melakukan tindakan bila mendengar alarm keadaan darurat di kamar mesin. 3. Keselematan dan Kesehatan Kerja K3 ? Sarung tangan ? Safety shoes 4. Kegiatan ? Melakukan tindakan bila mendengar isyarat bahaya kebakaran di atas kapal. ? Melakukan tindakan bila mendengar isyarat orang terjatuh ke laut. ? Melakukan tindakan bila mendengar isyarat terjadi kedaan darurat di kamar kapal. Isyarat Bahaya di kapal Kompetensi Prosedur Darurat dan SAR III - 1 III. EVALUASI Kompetensi Prosedur Darurat dan SAR Kode Kompetensi TPL Prod/C. 01 Sub Kompetensi Isyarat Bahaya di Kapal Nama Siswa Nomor Induk Siswa Waktu/ Tanggal Nilai Kognitif Skill Psikomotor Skill Attitude Skill Produk/benda kerja sesuai standart Menjelaskan jenis-jenis isyarat bahaya di kapal Cermat dalam menjelaskan jenis-jenis isyarat bahaya di kapal Menjelaskan penggunaan jenis-jenis isyarat bahaya di kapal Cermat dalam menjelaskan penggunaan jenis-jenis isyarat bahaya di kapal Menjelaskan tentang tindakan yang dilakukan bila mendengar isyarat keadaan bahaya di kamar mesin. Cermat dalam menjelaskan tindakan yang dilakukan bila mendengar isyarat keadaan bahaya di kamar mesin. Menjelaskan alarm kebakaran di kapal, orang Memperagak an terjadinya kebakaran di Cermat dalam menjelaskan alarm Melakukan tindakan bila mendengar Isyarat Bahaya di kapal Kompetensi Prosedur Darurat dan SAR III - 2 terjatuh ke laut dan kedaan darurat di kamar mesin kapal, orang terjatuh ke laut dan kedaan darurat di kamar mesin kebakaran di kapal, orang terjatuh ke laut dan kedaan darurat di kamar mesin alarm kebakaran di kapal, orang terjatuh ke laut dan kedaan darurat di kamar mesin KUNCI JAWABAN TES FORMATIF ? Kode C. 01. 1 1. a 3. a 5. a 7. a 9. c 2. a 4. b 6. b 8. a 10. a ? Kode C. 01. 2 1. a 3. b 5. c 7. b 9. c 2. a 4. a 6. a 8. b 10. a ? Kode C. 01. 3 1. a 3. b 5. b 7. d 9. d 2. b 4. b 6. a 8. b 10. b Isyarat Bahaya di kapal Kompetensi Prosedur Darurat dan SAR IV - 1 IV. PENUTUP Pada modul ini, Anda telah mempelajari tentang jenis-jenis isyarat bahaya, penggunaan tanda bahaya dan tindakan yang dilakukan jika mendengar isyarat bahaya yang ada di atas kapal, dimana materi pembelajaran menitik beratkan pada kemampuan keterampilan atau skill, diharapkan setelah selesainya Anda mempelajari materi ini Anda berhak untuk mendapatkan sertifikasi. Dimana modul-modul berikutnya yang membahas khusus tentang isyarat bahaya di kapal, selalu disesuaikan dengan dunia kerja dan dunia industri. Sekolah dapat merekomendasikan siswa untuk mengikuti evaluasi yang diselenggarakan oleh lembaga sertifikasi profesi, atau apabila sekolah mempunyai kewenangan untuk menyelenggarakan uji kompetensi, maka uji kompetensi tersebut dapat dilakukan di sekolah. Isyarat Bahaya di kapal Kompetensi Prosedur Darurat dan SAR DAFTAR PUSTAKA Diklat Pertamina, 2001, Dasar-dasar Keselamatan di Kapal, Jakarta. Pendidikan dan Latihan Ahli Pelayaran, 2001, Basic Safety Trainning, Jakarta. . 463 436 292 162 130 122 103 216

isyarat bunyi di atas kapal