StandarKompetensi: 6. Memahami beragam sifat dan perubahan wujud benda serta berbagai cara penggunaan benda berdasarkan sifatnya Kompetens
Kebanyakan anak jarang menyikat gigi hanya karena alasan malas atau tidak ingin. Sikat elektrik menyediakan kemudahan dan sesi gosok gigi yang menyenangkan tanpa harus membuang banyak tenaga. Ssshh… berlaku juga untuk Anda yang malas, lho! Untuk menggunakannya, Anda cukup memposisikan sikat pada sudut 45º dan biarkan sikat bekerja dengan sendirinya. 2. Efektif mengurangi plak dan gingivitis Penelitian dari jurnal Clinical, Cosmetic, and Investigational Dentistry menunjukkan bahwa sikat gigi elektrik bekerja lebih efektif untuk membasmi plak. Dibandingkan dengan sikat gigi biasa, sikat gigi canggih ini terbukti ampuh mengurangi plak 21 persen lebih banyak dan menurunkan risiko gingivitis radang gusi hingga 11 persen. Kesehatan gusi secara keseluruhan juga meningkat setelah 3 bulan penggunaan rutin, terutama jika menggunakan sikat gigi elektrik yang menggunakan fitur rotation oscillation bulu sikat berputar sekaligus bolak-balik. 3. Ada timer dan tidak perlu menggosok terlalu keras agar lebih bersih Jika Anda cenderung menyikat gigi terlalu keras, risikonya gigi akan mudah rusak. Maka dari itu, sikat gigi elektrik akan memudahkan Anda untuk mengatur kelembutan tekanan pada gusi dan gigi, sekaligus juga membersihkan di waktu yang bersamaan. Banyak dari produk sikat elektrik yang memiliki fitur built-in timer yang akan menghentikan perputaran sikat secara otomatis begitu waktu habis. Dengan begitu, risiko menyikat terlalu lama dan terlalu keras yang justru merusak gigi akan dapat dihindari. Kekurangan sikat gigi elektrik Sayangnya, sikat gigi elektrik juga memiliki kekurangan. Apa saja? 1. Biaya yang cukup menguras kantong Anda harus merogoh kocek lebih dalam untuk membeli sikat elektrik. Belum lagi, bagian kepala sikat gigi harus diganti sesering mungkin. Sayangnya, banyak dari kepala sikat elektrik cadangan ini dijual terpisah. Bersiaplah untuk menyediakan biaya tambahan. Terlebih lagi, walaupun ukuran sikat elektrik bisa dua kali lipat lebih besar daripada sikat biasa, sikat ini cenderung lebih ringkih. Jika Anda menjatuhkan sikat, atau rusak karena alasan tertentu di luar garansi, biaya penggantian sikat cukup dapat membuat dompet semakin menipis. 2. Tidak praktis Sikat gigi elektrik cenderung memiliki ukuran yang lebih besar, membuatnya sulit untuk disimpan dalam tas atau koper saat bepergian. Selain itu, Anda juga perlu menyediakan baterai cadangan darurat dan tidak boleh lupa membawa charger kemana pun Anda pergi membawa sikat gigi Anda. Di rumah, Anda harus mengisi baterai sikat sebelum bisa menggunakannya. Malahan, terkadang ada sikat gigi yang harus dihubungkan dengan listrik terlebih dahulu agar bisa digunakan. 3. Tidak memberikan efek yang signifikan pada plak di gigi Memang, meski sika elektrik dapat membersihkan plak lebih baik daripada sikat biasa, perbedaan yang dihasilkan tidak terlalu signifikan. Bahkan, sebuah studi di Brazil yang melakukan percobaan penggunaan sikat elektrik pada manula menunjukkan bahwa pengurangan plak tidak jauh berbeda dan hampir serupa dengan sikat biasa. Seperti apa sikat gigi elektrik yang direkomendasikan? Bila Anda tertarik mencoba sikat elektrik, pilihlah produk yang nyaman digenggam dan mudah digunakan. Biasanya, dokter menyarankan Anda untuk memilih model dengan kepala sikat yang dapat berputar ke satu arah kemudian berganti ke arah yang lain. Sikat gigi dengan bulu getar yang cepat juga bisa menjadi pilihan tepat. Namun pada akhirnya, pilihan kembali pada preferensi masing-masing. Apapun modelnya, Anda harus tahu kapan harus mengganti kepala sikat guna memastikan sikat gigi terus bekerja secara efektif. Pastikan Anda sikat gigi setiap dua kali sehari menggunakan pasta gigi berfluorida selama dua menit. Jangan lupa menggunakan flossing untuk menjangkau sisa-sisa kotoran yang menyelip di gigi. Pentingbagi Anda untuk mengetahui macam-macam sikat gigi dan fungsinya, karena jenis sikat gigi yang tepat menentukan keefektifannya dalam membersihkan gigi maupun gusi. Apa pun jenisnya, peran sikat gigi secara umum adalah untuk menghilangkan plak dan sisa makanan yang menumpuk di gigi dan gusi. Ini penting untuk mencegah kerusakan gigi dan- Jauh sebelum manusia mengenal pasta dan sikat gigi, siwak sudah dipergunakan untuk membersihkan gigi dan mulut. Banyak umat Islam di seluruh dunia, terutama di negara-negara Arab, menganggap siwak sebagai pembersih gigi menurut mereka sudah cukup menjaga kebersihan gigi tanpa perlu obat kumur, sikat gigi, atau pergi ke dokter gigi. Siwak Salvadora persica adalah semak besar, bercabang rapi, dan pohonnya banyak ditemukan di daerah yang kering dan gersang. Batang tanaman pembersih gigi ini telah digunakan selama berabad-abad untuk membersihkan gigi dan direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia WHO untuk digunakan sebagai pembersih gigi dan mulut, terutama di daerah-daerah yang sudah terbiasa menggunakannya. Penggunaan siwak dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW untuk rutinitas kebersihan gigi, terutama sebelum salat dan selama bulan suci Ramadhan. Namun selain itu, penggunaan siwak juga ternyata memiliki sejumlah manfaat kesehatan. Siwak memiliki setidaknya 19 kelompok bahan aktif yang membantu memperkuat gigi sekaligus menjaga kesehatannya, antara lain Alkaloid — Salvadorine, Trimethylamine yang memiliki efek antibakteri. Silika — abrasif alami yang menghilangkan noda. Kalsium, Klorida, Fluorida yang penting untuk perawatan gigi. Flourida membantu remineralisasi struktur gigi. Sulfur. Vitamin C. Resin, membentuk lapisan pelindung di atas enamel untuk mencegah pembentukan karies. Tanin, berfungsi sebagai astringent alami, merangsang produksi air liur premolar. Saponin, Flavonoid, dan Sterol dalam jumlah sedikit. Minyak atsiri, memberikan rasa dan keharuman yang ringan, merangsang produksi air liur, dan membantu meredakan perut kembung. Baca juga Khasiat Pasta Gigi dengan Ekstrak Kayu Siwak Manfaat siwak Menurut penelitian yang dilakukan WHO dan beberapa organisasi kesehatan independen lainnya, ditemukan bahwa orang yang rutin menggunakan siwak cenderung lebih sedikit memerlukan perawatan gigi daripada orang-orang yang tidak menggunakannya untuk perawatan gigi dan mulut. Penelitian membuktikan bahwa penggunaan siwak secara teratur juga memiliki efek teurapetik dan melawan sejumlah penyakit gusi. Selain itu, ketika digunakan sebagai tambahan untuk pasta dan sikat gigi biasa, siwak diyakini dapat membantu memberikan hasil yang nyata terhadap penurunan kemunculan plak dan kesehatan gusi. Beberapa manfaat siwak untuk kesehatan gigi dan mulut jika digunakan secara rutin, di antaranya 1. Melawan kerusakan gigi dan gigi berlubang Berbagai jenis rasa makanan yang kini tersedia berpotensi menyebabkan kerusakan pada gigi kita. Gigi berlubang dapat terjadi ketika enamel gigi rusak akibat proses pembusukan oleh bakteri yang ada di dalam rongga mulut. Sebagian besar pasta gigi menggunakan flourida untuk mengatasi kerusakan tersebut. Namun, solusi lainnya sebenarnya adaa di air liur kita. Air liur membantu melawan kerusakan gigi dengan mencegah penumpukan asam dan memberi waktu pada gigi untuk memperbaiki diri. Siwak dikenal mampu merangsang produksi air liur di dalam mulut tanpa perlu bahan tambahan aditif komersial, sehingga dapat melawan kerusakan gigi secara alami. Siwak juga diyakini membantu memperkuat enamel gigi berkat natrium klorida, natrium bikarbonat, dan kalsium oksida yang terkandung di dalamnya. Kandungan-kandungan tersebut juga membantu memutihkan gigi. Baca juga 6 Cara Mencegah Penumpukan Plak Gigi yang Bisa Sebabkan Gigi Berlubang 2. Melindungi gigi dari plak Plak adalah selaput yang terbentuk pada gigi dan gusi ketika bakteri berkembang biak. Sayangnya, plak adalah selaput tidak berwarna yang tidak terlihat oleh mata. Menyikat gigi secara teratur dapat menghilangkan plak, namun penumpukan plak bisa menyebabkan karang gigi. Membuat gigi menjadi tampak kuning dan dalam jangka panjang bisa menyebabkan penyakit gusi dan kehilangan gigi. Siwak memiliki sifat antibakteri yang dapat membantu mencegah bakteri menumpuk di gigi dan gusi. Baca juga 3 Cara Menghilangkan Plak Gigi Secara Alami 3. Menghilangkan bau mulut Bau mulut atau halitosis adalah indikasi adalah masalah kesehatan gigi dan mulut. Penyebabnya bisa bermacam-macam, mulai dari mengonsumsi makanan dengan bau menyengat hingga adanya gigi yang berlubang. Kurangnya produksi air liur, seperti di waktu puasa Ramadhan, juga bisa menyebabkan bau mulut memang disebabkan oleh berbagai hal. Namun, siwak dengan sifat antibakterinya yang kuat bisa membantu mengatasi masalah ini dengan merangsang produksi air liur. Selain itu, karena merupakan bahan alami, penggunaan siwak juga akan melepaskan senyawa tertentu yang menghasilkan aroma lembut khas. Baca juga 10 Tips Jitu Hilangkan Bau Mulut saat Puasa 4. Melawan bakteri dan kuman berbahaya Ada lebih dari 700 jenis bakteri di dalam mulut. Meski tidak semuanya berbahaya, ada bakteri yang merupakan bakteri jahat dan secara aktif merusak gigi dan gusi. Dalam beberapa penelitian yang dilakukan WHO dan kelompok peneliti independen ditemukan bahwa siwak mengandung komponen antibakteri aktif yang secara aktif melawan pertumbuhan bakteri di dalam mulut. Seseorang yang menggunakan siwak secara rutin cenderung lebih sedikit memerlukan perawatan gigi dibandingkan dengan yang tidak. Baca juga Pengaruh Negatif Sering Minum Infused Water pada Gigi 5. Menguatkan gusi Plak yang terbentuk di sekitar gusi juga akan berdampak pada gigi dan menyebabkan sejumlah masalah kesehatan, termasuk radang gusi, periodontis, dan periodontis lanjut. Radang gusi memerlukan pengobatan segera. Radang gusi yang tidak terobati dan bercampur dengan penumpukan karang gigi dapat memengaruhi struktur tulang di bawahnya dan menyebabkan gusi surut, yang pada akhirnya bisa menyebabkan kehilangan gigi. Kondisi menyakitkan dan tidak dapat disembuhkan dikenal sebagai periodontis lanjut. Namun, penggunaan siwak diyakini dapat secara signifikan mengurangi kemungkinan radang gusi dan periodontis sekaligus menjaga kesehatan gusi. Baca juga Jangan Sepelekan Gusi Berdarah, Kenali 5 Tandanya 6. Anti-karsinogenik dan analgesik Enzim antioksidan seperti peroksidase, katalase, dan polifenoloksidase yang terkandung di dalam siwak dikatakan memiliki sifat anti-karsinogenik atau membantu mencegah kanker. Meskipun belum dapat ditentukan efektivitasnya dalam melawan kanker yang sudah ada di dalam tubuh, penggunaan siwak dapat menjadi tindakan pencegahan dan telah dibuktikan melalui penelitian. Selain itu, bahan aktif yang ada di siwak memiliki sifat analgesik atau pereda nyeri, yang membantu mengatasi peradangan dan nyeri, terutama pada gusi. Baca juga 17 Penyebab Gusi Berdarah dan Cara Mengatasinya 7. Menyegarkan mulut Aftertaste atau rasa yang tertinggal setelah menggunakan siwak dapat memberikan kesegaran dalam mulut. Siwak juga memiliki keharuman lembut yang khas. Siwak juga memiliki kandungan senyawa aromatik yang mudah menguap secara alami sehingga penggunannya dapat meningkatkan perasaan napas yang bersih dan segar seperti penggunaan obat kumur. Baca juga Cara Merasakan Bau Mulut Sendiri dan Tips Mengatasinya Penggunaan siwak Siwak dapat digunakan sendiri atau sebagai tambahan perawatan gigi menggunakan pasta dan sikat gigi biasa. Tahapan penggunannya adalah sebagai berikut 1. Potong atau kunyah salah satu ujung ranting siwak. 2. Kunyah terus ujung tersebut hingga ranting menjadi lunak dan membentuk seperti bulu di tengahnya. Untuk menyempurnakan proses ini, kita bisa membasahi ujung ranting dengan mencelupkannya ke dalam air. 3. Setelah serat yang menyerupai bulu itu sudah terlihat, sikatlah gigi seperti menggunakan sikat gigi biasa. 4. Tak perlu menggunakan pasta gigi apapun. 5. Kita bisa memotong atu mengunyahnya lebih jauh untuk memunculkan kembali lebih banyak bulu-bulu menyegarkan setiap kali bulu yang terbuka sudah habis. Baca juga Dampak yang Terjadi Jika Hanya Sikat Gigi Sekali Sehari Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Saatini banyak ditemukan di pasaran bentuk kepala sikat gigi yang rata dan melengkung. Hal ini bermanfaat untuk membantu menyingkirkan plak pada gigi selain dengan menggunakan teknik menyikat gigi yang baik dan benar. Untuk mengetahui gambaran umum tentang indeks plak dan perbedaan penggunaan kepala sikat gigi lurus dan melengkung pada siswa-siswi maka diadakan penelitian disekolah tersebut. Anda mungkin sudah tahu bahwa sikat gigi rutin dua kali sehari sangat penting untuk menjaga kebersihan gigi. Lalu, adakah hal lain yang harus dilakukan? Nah, ternyata ada banyak fakta tentang gigi dan kebersihannya yang mungkin belum Anda ketahui. Ragam fakta menarik tentang kebersihan gigi Salah satu bagian penting dalam tubuh manusia ialah gigi. Bagian dari rongga mulut ini berfungsi untuk mengunyah dan mencerna makanan setiap harinya. Bukan hanya itu, gigi juga membantu meningkatkan estetika dan proses berbicara. Sayangnya, banyak orang belum sadar akan kondisi kesehatan giginya. Berikut ini merupakan beberapa fakta menarik tentang kebersihan gigi yang perlu Anda ketahui. 1. Sikat gigi bukan alat pembersih utama gigi Mungkin selama ini Anda mengira bahwa menyikat gigi ampuh menghilangkan plak dan kotoran pada gigi. Sayangnya, fakta tentang gigi ini tidak sepenuhnya benar. Plak pada lapisan enamel/email gigi disebabkan oleh penumpukan bakteri mulut. Bakteri akan berkembang biak jika ada asupannya, yakni kandungan gula pada sisa makanan yang menempel pada gigi. Seiring waktu, gula dari sisa makanan dan bakteri yang menempel ini akan berubah menjadi asam laktat. Asam laktat dapat menurunkan pH mulut, bahkan hingga level kritis 5,5. Sifat asam ini akan menyebabkan demineralisasi email hilangnya mineral dari lapisan email yang berlanjut menjadi karies gigi atau gigi berlubang. Tahukah Anda bahwa hanya air liur yang dapat membersihkan serta menetralkan asam pada gigi? Ya, menyikat gigi bukanlah cara utama untuk membersihkan gigi Anda. Faktanya, air liur akan membantu membilas asam dan mengurangi proses pengasaman pada rongga mulut. Cairan ini juga memiliki efek baik untuk melawan bahaya gula pada gigi. Mulut kering dan kurangnya air liur bisa menandakan masalah yang mengancam kebersihan gigi. Oleh sebab itu, sering-seringlah minum air agar produksi air liur tercukupi. 2. Kebiasaan ngemil memicu kerusakan gigi Berbagai camilan yang Anda konsumsi, seperti kue, biskuit, permen, hingga keripik, biasanya mengandung karbohidrat dan gula dalam jumlah yang cukup tinggi. Sayangnya, karbohidrat dan gula akan menghasilkan asam pada lapisan gigi paling luar. Nah, kebiasaan ngemil ini dapat menyebabkan gigi berlubang dalam waktu yang singkat. Faktanya, tubuh membutuhkan waktu sekitar 20 menit untuk membersihkan gula dari gigi dan mulut. Selama itu pula, bakteri pada gigi sangat aktif mengubah gula menjadi asam. Setelahnya, asam dapat dinetralkan oleh air liur. Namun, bila Anda terus-menerus memakan camilan, gigi tidak akan mampun menetralisasi kadar keasaman dalam mulut. Pada akhirnya, plak yang terbuat dari asam akan menyebabkan demineralisasi gigi. Lagi-lagi, dampaknya ialah penyakit pada gigi Anda. 3. Fluoride tidak selalu baik untuk kesehatan Berbagai produk perawatan gigi, baik pasta gigi dan obat kumur, mengandung fluoride. Ini merupakan mineral penting yang membantu menjaga kesehatan gigi dan mulut Anda. Sebagian orang mungkin menggunakan pasta gigi ber-fluoride dalam jumlah lebih besar supaya gigi lebih kuat dan putih bersinar. Padahal, fakta tentang gigi ini tidak seindah demikian. Kadar fluoride yang terlalu tinggi malah dapat merusak kesehatan dan kekuatan tulang gigi. Pada anak-anak, asupan fluoride berlebihan bisa menyebabkan fluorosis gigi. Apabila Anda tak sengaja menelan pasta gigi dalam jumlah besar, fluoride bisa meracuni tubuh dan menimbulkan gejala, mulai dari mual, muntah, hingga sakit kepala. Kadar fluoride yang terlalu tinggi juga berdampak serius bagi kesehatan, seperti menghambat penyerapan kalsium dan menyebabkan masalah pada tulang. 4. Tidak perlu berkumur setelah menyikat gigi Fakta menarik tentang gigi ini mungkin berbanding terbalik dengan kebiasaan Anda sehari-hari. Sehabis menyikat gigi dengan pasta gigi, banyak orang langsung berkumur untuk membersihkan sisa-sisa busa di mulut. Dr. Nigel Carter, CEO dari Oral Health Foundation, menyarankan agar sebisa mungkin Anda tidak berkumur dengan air setelah menggosok gigi. Mengapa demikian? Kandungan fluoride dalam pasta gigi akan bekerja lebih baik kalau tidak dibilas. Fluoride akan menempel pada gigi selama 20–30 menit setelah Anda menyikat gigi. Tidak jarang, hal ini akan menimbulkan rasa jorok atau jijik. Sebenarnya, tak ada salahnya juga untuk tetap berkumur setelah menyikat gigi. Namun, ini lebih cocok dilakukan jika Anda menggunakan pasta gigi berbentuk gel atau menjalani prosedur fluoride varnish yang mana hanya bisa dilakukan oleh dokter dan ahli. 5. Kesehatan tubuh tercermin dari kesehatan gigi Penyakit periodontal, yang terdiri dari radang gusi gingivitis dan infeksi gusi periodontitis, cukup umum terjadi pada orang dewasa yang berusia 35–44 tahun. DIkutip dari Mayo Clinic, kerusakan gigi dan infeksi mulut sering kali dikaitkan dengan masalah kesehatan, seperti penyakit jantung, gangguan paru-paru, stroke, dan diabetes. Fakta menarik lainnya tentang kebersihan gigi yaitu kesehatan mulut merupakan cerminan dari kesehatan tubuh secara keseluruhan Orang yang memiliki penyakit gusi umumnya berisiko lebih tinggi untuk mengalami penyakit lainnya. Bahkan, ibu hamil yang mengalami penyakit periodontal lebih berisiko mengalami komplikasi, seperti preeklampsia, kelahiran prematur, dan berat badan lahir rendah. Itulah sebabnya, sangat penting bagi Anda untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut. Upaya sederhana ini dapat mencegah komplikasi serius yang mungkin terjadi. Bagaimana cara menjaga kesehatan gigi dan mulut? Menyikat gigi rutin dua kali sehari selama dua menit dengan sikat berbulu lembut dan pasta gigi ber-fluoride. Gunakan benang gigi flossing dan obat kumur untuk menghilangkan sisa makanan. Ganti sikat gigi setiap 3–4 bulan sekali, atau lebih cepat bila bulu sikat rusak. Konsumsi makanan sehat dan batasi makanan atau minuman manis. Berhenti merokok atau menggunakan produk tembakau lainnya. Lakukan pemeriksaan gigi secara rutin setiap enam bulan sekali. . 273 229 156 153 16 301 34 451