Chlorophytumdari Samudra Crested, serta varietas Variegata dan Lemon, akan menjadi hiasan nyata dari setiap koleksi bunga. Chlorophytum ditandai dengan pertumbuhan yang cepat dan dianggap sebagai salah satu tanaman indoor paling sederhana. Namun, di musim panas bunga membutuhkan penyiraman yang melimpah.

- Indonesia adalah negara yang terdiri dari berbagai suku, di mana tiap suku memiliki kekhasan dan keunikan tersendiri dalam melestarikan adat istiadat budayanya. Salah satu hasil karya dari banyak suku yang ada di Indonesia adalah karya ragam hias dan masing-masing daerah dengan suku bangsanya menghasilkan ragam hias dan ornamen yang berbeda pula. Lalu, apa itu ragam hias, bentuk dan maknanya? Simak penjelasan berikut! Definisi ragam hias Kemendikbud RI ilustrasi motif ragam hias burung dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, ragam hias adalah salah satu hasil karya seni rupa yang sengaja dibuat dengan tujuan untuk menghias suatu produk sehingga produk tersebut menjadi lebih indah dan bermakna. Adapun ragam hias juga bisa menjadi ciri khas yang menjadi identitas suatu daerah. Misalnya, ragam hias Cendrawasih dari Papua, ragam hias Singo Barong dari Bali, dan masih banyak lainnya. Baca juga Ciri Khas Ragam Hias Papua Makna ragam hias Selain untuk memenuhi unsur keindahan dan ciri khas suatu daerah, ragam hias juga memiliki makna simbolik. Misalnya, ragam hias Ulam Sari Emas dari Bali memiliki makna simbolik yakni kemakmuran dan kesejahteraan bagi masyarakat nelayan yang hidup di pinggiran pantai.

Diantarakeris-keris pusaka kraton Yogyakarta yang menduduki tempat terpenting adalah kangjeng Kyai Ageng Kopek. Keris ini hanya boleh dikenakan oleh sultan sendiri, lambang perannya sebagai pemimpin rohani dan duniawi. Menurut tradisi keris ini dibuat pada masa kerajaan Demak dan pernah dimiliki oleh Sunan Kalijaga.
Ragam hias dimana karakter dari bentuknya disesuaikan dengan tema dan tujuan tertentu seperti untuk mendapatkan keselamatan, kekuatan, dan keberkahan adalah... a. ragam hias geometris. b. ragam hias figuratif. c. ragam hias fauna. d. ragam hias flora
Sintesisadalah proses perubahan dalam komunitas yang berlangsung menuju ke satu arah yang berlangsung lambat secara teratur pasti terarah dan dapat diramalkan. Perubahan iklim global akan mempengaruhi setidaknya tiga unsur iklim dan komponen alam yang sangat erat kaitannya dengan pertanian, yaitu: (1) naiknya suhu udara yang juga berdampak
Pengertian Ragam Hias, secara etimologis frase ragam hias berasal dari bahasa Yunani, yaitu “ornare”, yang artinya hiasan atau menghias. Seni ragam hias dibuat dengan tujuan mengisi kekosongan permukaan dari suatu karya seni. Selain mengisi kekosongan permukaan, komponen seni yang satu ini dibuat dengan tujuan memperindah hasil karya seni. Adanya variasi ragam hias pada suatu karya seni juga dapat menambah nilai jual. Lalu, apa sebenarnya yang dimaksud dengan ragam hias?Ragam hias, atau juga dikenal sebagai ornamen, merupakan salah satu bentuk seni rupa yang sangat melekat dengan identitas bangsa Indonesia. Ragam hias dapat diartikan sebagai hiasan berupa pola berulang yang biasanya dibuat pada suatu karya seni. Berbagai macam ragam hias dapat kita temukan di Indonesia, entah itu pada kain batik, kain tenun, kain songket, candi, dan tempat persembahyangan. Hal tersebut dipengaruhi oleh faktor sejarah dan budaya yang ada di ragam hias secara umum diklasifikasikan menjadi 4 bagian, yaitu geometris, flora, fauna, dan figuratif. Berikut penjelasan dan contoh keempat jenis ragam hiasa jugaPengertian MenggambarJenis Karya Seni Rupa 3 DimensiPengertian Seni Rupa 2 DimensiCabang Seni Rupa1. Ragam Hias GeometrisPengertian Ragam Hias sesuai dengan namanya, ragam hias geometris mengandung unsur-unsur garis, sudut, bidang, dan ruang. Garis-garis yang dibuat bisa dalam bentuk garis lurus, melengkung, spiral, atau zig-zag. Ada pula dalam bentuk bidang, seperti lingkaran, persegi, persegi panjang, segitiga, dan juga layang-layang. Garis dan bidang tersebut dikombinasikan sehingga menghasilkan suatu ragam hias geometris yang indah. Ragam hias geometris juga disebut-sebut sebagai ragam hias tertua, karena sudah berkembang sejak zaman prasejarah. Terdapat beragam jenis ragam hias geometris di nusantara, berikut kata ceplokan atau yang biasanya dibilang sebagai “ceplok” saja, adalah bulatan untuk hiasan. Motif ceplokan terdiri dari satu motif saja, lalu disusun secara berulang-ulang. Beberapa motif ceplokan yang sudah kita kenal yaitu Ceplok cakra kusumaCeplok nogosariCeplok truntumCeplok supit urangSeperti yang bisa anda lihat pada gambar diatas bahwa ragam hias geometris juga memiliki beberapa jenis dari ragam hias yang salah satu nya yaitu ragam hias geometris ceplokan dan ragam hias ini juga masih memiliki beberapa motif yang sudah di sebutkan diatas. Baca juga Teknik Dasar Menjahit – Perbedaan Seni Rupa Murni dan TerapanKawungKata kawung berasal dari bahasa Sunda yang berarti kolang-kaling. Jika kita perhatikan dengan seksama, motif kawung memang mirip dengan buah aren atau yang sering kita sebut pula sumber yang mengatakan bahwa motif kawung terinspirasi dari binatang kuwangwung. Ragam hias kawung termasuk motif kuno, yang diciptakan oleh seorang Sultan Mataram sekitar abad 13. Pada zaman itu, motif kawung hanya boleh dipakai oleh keluarga kerajaan atau sumber menyebutkan, motif kawung mengandung pesan agar manusia selalu menjadi makhluk yang berguna, layaknya pohon aren yang seluruh bagiannya bisa digunakan. Makna lain dari motif kawung, lebih tepatnya dalam adat Jawa, adalah satu titik pusat keraton. Motif kawung juga disebut sebagai papat madhep limo pancer; empat titik membentuk garis dan menghadap satu titik yang dianggap sebagai pusat hias pilin, jika kita lihat sepintas, memang memiliki bentuk seperti huruf S. Selain bentuk seperti huruf S, terdapat pula ragam hiasa pilin yang bentuknya SS atau sering disebut sebagai pilin ganda. Ragam hias jenis ini juga terlihat mirip dengan motif jarang, ragam hias pilin lebih terlihat seperti bentuk spiral, seiring dengan terus berkembangnya kreasi ragam hias nusantara. Ragam hias pilin juga memiliki bentuk kreatif lainnya, seperti bentuk pita, berumbai, untaian, atau ragam hias ini biasanya digunakan sebagai hiasan pinggiran, yang dimana ukurannya dibuat lebih kecil dari ragam hias hanya dijadikan hiasan pinggiran, ada juga ragam hias pilin yang dijadikan motif utama. Ragam hias jenis pilin dapat kita lihat pada kain batik dan hiasan rumah hias tumpal memiliki bentuk segitiga sama kaki, yang pada zaman prasejarah melambangkan hal magis. Ragam hias tumpal juga disebut sebagai motif pucuk rebung. Motif pucuk rebung dianggap sebagai lambang pula sumber yang mengatakan bahwa konsep ragam hias tumpal adalah konsep kesatuan. Konsep tersebut kemudian disebut sebagai kosmos yang isinya keselarasan antara 3 hal, yaitu terdiri dari manusia, semesta, dan alam tumpal juga memiliki kreasinya sendiri. Motif ini dapat disusun secara berderetan, dengan posisi motif tumpal yang ujung runcingnya diatas atau pun dibuat terbalik dengan ujung runcing dibawah. Motif tumpal dapat dibuat secara polos, tetapi dapat juga diberi hiasan di bagian tengahnya, seperti bintang, garis-garis, bunga, dan sulur-suluran. Memiliki fungsi yang hampir sama dengan motif pilin, ragam hias tumpal biasa dijadikan hiasan pinggiran. Biasanya dapat kita lihat pada ukiran candi atau pada kain swastika dipercaya sebagai simbol yang paling suci dalam kepercayaan agama Hindu. Motif ini juga merupakan simbol yang dipercaya sebagai warisan sejarah dan budaya. Ragam hias swastika dapat dikatakan sebagai motif tertua, sekitar 4000 tahun dasar motif swastika adalah huruf Z atau zig-zag yang zaling berlawanan. Ada pula motif swastika yang dibuat saling berkaitan satu dengan lainnya; motif ini disebut motif swastika merupakan terapan dari kata Swastyastu, yang berarti semoga dalam keadaan baik. Tidak hanya menempati posisi sakral, motif swastika juga dijadikan motif-motif hiasan arsitektur kuno atau modern. Motif swastika ditemukan pada benda-benda bersejarah seperti koin, keramik, senjata, perhiasan, atau meander berasal dari bahasa Yunani “meandros”, yang berarti liku atau berkelok-kelok. Ragam hias meander merupakan garis batasan yang terdiri dari garis yang saling berkaitan, lalu disusun hias ini juga merujuk pada bentuk labirin, disebut sebagai labirin meander. Berdasarkan sejarah, ragam hias meander berasal dari zaman Yunani Kuno. Motif ini tidak hanya dipakai di Yunani, tetapi juga di Romawi dan ini merupakan sesuatu yang penting pada zaman Yunani Kuno, yang melambangkan ketidakterbatasan dan kesatuan. Banyak sekali bangunan-bangunan Yunani Kuno yang menggunakan motif meander sebagai hiasannya. Penggunaan ragam hias meander mulai tersebar karena adanya vas khas Yunani Kuno, yang sangat terkenal pada zaman jugaLukisan Termahal Di DuniaMuseum Seni Rupa dan KeramikSeni lukisFungsi Seni Lukis2. Ragam Hias FloraSesuai dengan namanya, ragam hias flora adalah jenis ragam hias yang menggunakan flora tumbuh-tumbuhan sebagai obyek motifnya. Motif flora bisa dibuat sesuai aslinya, tetapi ada pula seniman yang membuat ragam hias flora sesuai dengan imajinasinya. Jenis ragam hias ini dapat ditemui hampir di seluruh bagian negeri kita Indonesia, entah itu pada kain batik, kain sulam, tenun, seni pewayangan, atau rumah tradisional. Berikut ini adalah contoh-contoh ragam hias floraPepatraanMotif pepatraan dibuat berdasarkan keindahan bentuk flora, yaitu bentuk dedaunan dan bunga. Seniman meniru bentuk daun, bunga, putik, dan ranting suatu flora, lalu dibuat secara berulang. Pepatraan adalah motif yang sangat beragam, dan masing-masing pepatran memiliki identitasnya sendiri. Contoh pepatraan yang dikenal di Indonesia adalah patra sari, patra cina, patra punggel, dan patra sari meniru bentuk flora yang menjalar, lalu disusun secara melingkar dan berulang. Sari bunga adalah motif yang paling ditonjolkan, sehingga patra jenis ini disebut patra sari. Berikutnya adalah patra cina, yang dipercaya sebagai jenis patra yang dipengaruhi budaya cina merupakan tiruan kembang sepatu, yang batang, daun, dan bunganya dibuat dengan garis tegas. Patra punggel merupakan tiruan potongan tumbuh-tumbuhan, dan umumnya meniru ujung daun paku yang masih muda. Patra samblung merupakan tiruan tanaman menjalar yang berdaun lebar lalu dibentuk secara jugaKebudayaan Suku TorajaKebudayaan Suku SundaKebudayaan Suku BatakKebudayaan Suku BugisRagam hias kekarangan meniru suatu obyek dan dibuat sesuai aslinya. Selain meniru bentuk aslinya, seniman akan menambahkan kreasi-kreasi lainnya untuk menonjolkan keindahan ragam hias kekarangan. Obyek yang ditiru dalam ragam hias kekarangan adalah flora dan fauna. Biasanya, sebuah karya kekarangan meniru satu obyek saja, lalu ditambah dengan kreasi sang ragam hias kekarangan yang meniru bentuk flora adalah karang simbar dan karang bunga. Karang simbar adalah tiruan flora yang daunnya menjuntai ke bawah atau yang berbentuk seperti tanduk menjangan. Karang simbar biasa dibuat pada pasangan bebatuan pada bangunan tradisional Bali atau pada bangunan wadah pada upacara Ngaben di Bali. Karang bunga merupakan tiruan bentuk bunga beserta kelopak dan daunnya. Karang bunga dibuat pada penjolan bidang suatu keketusan dibuat dengan cara meniru salah satu bagian dari suatu flora. Bagian flora yang biasa ditiru adalah bunga, sulur, dan meniru salah satu bagian flora, hasil tiruan itu dibuat secara berulang dan ditambahkan bentuk-bentuk indah lainnya sesuai kreasi sang seniman. Motif keketusan yang cukup dikenal adalah keketusan wangga, keketusan bungan tuwung, dan keketusan wangga adalah tiruan bunga besar yang mekar, dan juga berdaun lebar. Keketusan bungan tuwung meniru bentuk bunga terung yang dibuat secara berliku dan berulang. Motif lainnya adalah keketusan bun-bunan yang meniru bentuk tumbuhan menjalar atau bersulur. Ragam hias dengan motif keketusan ini bertujuan untuk mengisi pepalihan, yang artinya bagian yang berbentuk persegi panjang. Bagian yang dimaksud adalah pundan berundak yang biasa kita lihat pada pura atau jugaUnsur Seni LukisMotif Seni Ukir NusantaraTeknik Dasar AnyamanSejarah dan Teknik Dasar Airbrush3. Ragam Hias FaunaJenis ragam hias ini mengambil bentuk fauna hewan sebagai motifnya. Ragam hias fauna tidak mengambil bentuk hewan sepenuhnya, biasanya hasil gubahan dari seniman yang menirunya. Fauna yang sering dijadikan obyek ragam hias ini adalah burung, singa, gajah, dan ikan. Ragam hias ini juga sering dikombinasikan dengan bentuk flora sehingga hasilnya lebih beragam. Berikut beberapa contoh ragam hias faunaKekaranganSeperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, kekarangan juga meniru bentuk fauna. Bentuk dasarnya adalah fauna khayalan, bahkan terkadang cenderung kekarangan fauna adalah karang asti, karang goak, dan karang sae. Masing-masing bentuk kekarangan fauna meniru satu jenis fauna, umumnya bagian kepala suatu fauna, dan terkadang dikombinasikan dengan kekarangan asti merupakan tiruan bentuk gajah yang dibuat sedemikian rupa indah. Bagian yang ditiru dalam kekarangan asti adalah kepala gajah disertai gading dan mata gajah yang bulat. Karang goak merupakan tiruan kepala burung gagak, terkadang disebut juga sebagai karang manuk karena nampak seperti kepala ayam. Bentuk karang goak biasa dikombinasikan dengan karang simbar. Karang sae meniru bentuk kepala kelelawar beserta tambahan berupa tanduk dan gigi GarudaMenurut sejarah, motif garuda merujuk pada sesuatu yang dianggap memiliki kedudukan paling penting dalam pandangan orang Jawa. Burung garuda muncul dalam cerita naiknya Bhatara Wisnu ke nirwana, dimana burung ini menjadi tunggangan Sang Bhatara Wisnu adalah dewa matahari, maka burung garuda selaku tunggangannya juga dianggap sebagai lambang matahari. Selain lambang matahari, burung garuda juga dianggap sebagai simbol garuda dapat dikatakan sebagai yang paling sederhana, karena tidak terlalu banyak variasinya. Motif ini terdiri dari bagian ekor, dua sayap, dan ditengahnya terdapat badan burung garuda. Karena pentingnya lambang garuda ini, maka bentuknya diadopsi dalam bentuk motif kain Naga AsoqMotif naga asoq merupakan motif tradisional suku Dayak Bahau di Kalimantan. Motif ini adalah perpaduan dari bentuk naga dan anjing. Bagian kepala dari motif ini meniru kepala naga, sedangkan badannya adalah badan anjing. Kata asoq sendiri merupakan sebutan suku Dayak Bahau untuk anjing. Naga asoq merupakan kepercayaan yang dianut oleh suku Dayak naga asoq biasa dibuat suku Dayak Bahau pada pintu rumah mereka, yaitu rumah lamin. Naga asoq dipercaya untuk menolak kejahatan, sedangkan ragam hiasnya dipercaya sebagai penyelamat atau penunjuk jalan menuju alam setelah kematian. Motif naga asoq dikondisikan seperti sedang berenang; hal ini sebagai bentuk penghormatan suku Dayak Bahau terhadap sungai, yang dianggap telah memberi kehidupan pada suku jugaFungsi Seni KriyaFungsi Seni Rupa TerapanSeni Rupa 3 DimensiPerbedaan Seni Rupa Murni dan Terapan4. Ragam Hias FiguratifRagam hias figuratif menggunakan manusia sebagai obyeknya. Seniman akan meniru bentuk tubuh manusia, mulai dari kepala hingga kakinya, lalu membuat tiruan manusia tersebut dalam gaya tertentu. Seniman juga menambahkan motif-motif lain seperti flora untuk meningkatkan hias figuratif bisa berbentuk 2 dimensi atau pun 3 dimensi. Dalam bentuk 2 dimensi misalnya pada lukisan atau gambar dengan menggunakan software. Bentuk 3 dimensi dari ragam hias figuratif bisa berupa patung atau hias figuratif tradisional umumnya berasal dari daerah timur Indonesia, misalnya Papua. Ragam hias figuratif khas orang Papua, khusunya suku Asmat, biasanya berupa patung. Ada pun kreasi ragam hias figuratif di zaman modern, yang dibuat dengan menggunakan software khusus seperti Adobe artikel tentang pengertian ragam hias dan contoh-contohnya. Semoga artikel ini bermanfaat bagi rekan-rekan yang ingin mengetahui lebih jauh tentang ragam hias, terutama yang ada di Indonesia.
Bab4; Mewujudkan Iman Kristiani dalam Hidup Sehari-hari. Orang yang beriman Kristiani sejati adalah orang yang hidup dan tindakannya senantiasa diwarnai dan dimotivasi oleh iman Kristianinya.; Percaya kepada Allah mencakup arti percaya bahwa Ia benar dan dapat diandalkan, mempercayakan diri kepada-Nya, dan taat serta setia kepada-Nya.; Istilah iman dan
- Ragam hias adalah karya seni rupa yang dihasilkan dari imajinasi, pikiran, perasaan, dan kreativitas seniman, yang dituangkan dalam bentuk gambar dekoratif. Ada empat jenis motif ragam hias yang bisa dijumpai dalam karya seni, yaitu ragam hias figuratif, geometris, flora, dan hias figuratif Contoh ragam hias figuratif Ragam hias figuratif adalah bentuk ragam hias yang menggunakan obyek manusia, digambar dengan penggayaan bentuk. Dilansir dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kemdikbud, ragam hias figuratif disebut juga figur manusia. Dalam penciptaan motif ornamen, manusia dipandang sebagai salah satu obyek yang memiliki beberapa unsur, baik yang terpisah maupun menyatu. Ketika membuat ragam hias ini, seniman akan meniru bentuk tubuh manusia. Mulai dari kepala hingga kaki. Kemudian membuat tiruan manusia dalam gaya tertentu. Ragam hias figuratif bisa ditemui dalam karya seni rupa dua dimensi, seperti lukisan atau gambar, dan tiga dimensi, yakni patung atau topeng. Baca juga Pola Ragam Hias Geometris Ragam hias geometris Contoh ragam hias geometris Dikutip dari buku Batik Pesisiran Melacak Pengaruh Etos Dagang Santri pada Ragam Hias Batik 2022 oleh Hasanudin, ragam hias geometris mengacu pada bentuk ilmu ukur sebagai kerangka pola ulang atau rincian bentuk motif. Jenis ragam hias ini dikembangkan dari bentuk geometris, lalu dibentuk sesuai selera dan imajinasi hias geometris berkembang dari bentuk titik, garis, atau bidang yang berulang. Mulai dari yang sangat sederhana hingga pola terumit. Menurut Ranelis dan Rahmad Washinton dalam buku Rendo Bangku Koto Gadang 2016, geometris merupakan ragam hias yang cukup tua usianya. Hal ini didasarkan pada hasil penelitian antropolog dan arkeolog, dengan didukung berbagai bukti penunjang, berupa peninggalan masa lampau. Baca juga Teknik Penerapan Ragam Hias pada Bahan Kayu Ragam hias flora Contoh ragam hias flora Merupakan ragam hias berbentuk flora tumbuhan. Penggambaran ragam hias ini dilakukan dengan berbagai cara, baik natural maupun stilisasi sesuai konsep yang dimiliki senimannya. Motif flora ini bisa dibuat sesuai bentuk aslinya. Namun, ada pula seniman yang membuatnya dengan memadukan imajinasi dan pemikirannya. Jenis ragam hias ini hampir bisa ditemui di seluruh wilayah Indonesia. Contohnya batik, kain sulam, kain tenun bordir, ukiran, rumah tradisional, dan pewayangan. Ragam hias fauna Contoh motif ragam hias fauna Adalah ragam hias yang menggunakan bentuk fauna hewan. Penggambaran ragam hias ini mayoritas merupakan hasil gubahan atau stilisasi. Karena sangat jarang seniman menggunakan bentuk binatang secara natural. Walau begitu, bentuk dan jenis binatangnya masih mudah dikenali. Beberapa jenis fauna yang sering dijadikan obyek ragam hias ini ialah burung, kupu-kupu, singa, gajah, ikan, dan sebagainya. Baca juga Seni Ragam Hias Pengertian, Motif, dan Teknik Menggambar Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Komposisinomina adalah komposisi yang pada satuan klausa berkategori nomina (kata benda) . Komposisi nomina dapat dibentuk dari dasar 1) Nomina + nomina, seperti kakek nenek, meja kayu, sate kambing 2) Nomina + verba, seperti meja makan ,, buku ajar, ruang tunggu. 3) Nomina + adjektifa, seperti guru muda, mobil Kecil, meja Negara hijau.
Jakarta - Ragam hias berasal dari kata bahasa Yunani "ornare" yang artinya hiasan atau menghias. Kata ini diserap ke bahasa Inggris menjadi "ornament". Apakah detikers bisa jelaskan jenis ragam hias yang umumnya ada di berbagai negara?Biasanya, ragam hias adalah pola berulang yang dibuat dalam suatu karya seni. Seni ragam hias dibuat dengan tujuan untuk mengisi kekosongan permukaan sebuah komponen seni ini juga berfungsi untuk memperindah hasil karya seni. Ragam hias dalam sebuah karya bisa meningkatkan nilai jualnya, seperti dikutip dari Seni Budaya untuk SMP/MTs Kelas VII oleh Sri Sudaryati, dan Boiman, hias merupakan salah satu bentuk seni rupa yang melekat dengan identitas bangsa Indonesia. Karena itu, kamu bisa menemukan ragam hias atau ornamen di rumah adat, di ruang tamu, di bangunan modern, hingga produk Ragam Hias GeometrisMotif kawung, salah satu ragam hias geometris. Foto Wikimedia CommonsRagam hias geometris mengandung unsur garis, sudut, bidang, dan ruang. Garis yang dibuat bisa berupa garis lurus, lengkung, spiral, atau zig-zag. Sementara itu, bidang dalam ragam hias geometris bia berupa lingkaran, persegi, persegi panjang, segitiga, dan layang-layang. Garis dan bidang ini lalu dikombinasikan menjadi ragam hias hias geometris disebut sebagai ragam hias tertua karena sudah berkembang sejak zaman prasejarah. Contoh yang berkembang di nusantara antara lain yaitu ceplokan, kawung, pilin, tumpal, dan Ragam Hias FloraRagam hias flora dalam teks Guasti yang memuat puisi seniman Michelangelo dengan tejemahan bahasa Jerman. Foto Wikimedia CommonsRagam hias flora menggunakan objek motif tumbuh-tumbuhan atau flora, seperti namanya. Motif flora bisa dibuat sesuai asli maupun dikembangkan dengan ragam hias flora bisa ditemui di penjuru dunia, termasuk Indonesia, seperti di batik, ukiran, kain sulam, kain tenun bordir, seni pewayangan, atau rumah tradisional. Contoh ragam hias flora di antaranya yaitu pepatran, keketusan, keketusan wangga bunga besar mekar dan berdaun lebar, keketusan bunga tuwung bunga terung berliku dan berulang, dan keketusan bun-bunan tumbuhan menjalar atau bersulur.3. Ragam Hias FaunaContoh ragam hias fauna dan flora di ornamen Rumah Panjang Dayak Lundayeh. Ragam hias ini didominasi motif pakis dan burung rangkong di Desa Wisata Setulang, Kecamatan Malinau Selatan, Kabupaten Malinau, Provinsi Kalimantan Utara. Foto Wikimedia Commons/Yohanes Nindito AdisuryoRagam hias fauna mengambil bentuk motif dari hewan, seperti burung, singa, gajah, dan ikan. Ragam hias fauna juga sering dipadukan dengan flora sehingga muncul motif yang lebih untuk menggambar ragam hias dengan motif burung, siswa bisa membuat gambar kontur burung dengan pose tertentu sebagai pola gambar ragam hias. Lalu, buat garis atau bentuk motif tambahan dengan mengisi pola tersebut. Selesaikan gambar dengan mengisi bidang dengan warna Ragam Hias Figuratif / ManusiaRagam hias figuratif tahun 1919. Foto Wikimedia Commons/Cleveland Museum of ArtRagam hias figuratif menggunakan manusia sebagai objek. Untuk membuat ragam hias figuratif, seniman akan meniru bentuk tubuh manusia dari kepala hingga kaki, lalu membentuk tiruan manusia dengan pose atau gaya hias figuratif juga dapat ditambahkan motif lain, seperti flora, untuk meningkatkan keindahan karya. Ragam hias ini dapat dibuat dalam bentuk dua dimensi atau dwimatra seperti gambar dan lukisan. Di samping itu, seniman juga bisa membuat ragam trimatranya, seperti patung atau flora dan fauna di tiap daerah menginspirasi ragam hias yang bervariasi di berbagai negara. Jejak jenis ragam hias dari berbagai budaya bisa dilihat dari bentuk bangunan atau arsitektur rumah adat hingga kain tradisionalnya. Ragam hias mana yang paling sering kamu jumpai, detikers? Simak Video "Siti Laela, Pertahankan Eksistensi Betawi dengan Batik" [GambasVideo 20detik] twu/row . 139 74 54 45 22 339 82 103

empat komponen yang terpenting dalam ragam hias adalah